SENI
A. Definisi
Seni Menurut Para Ahli
Kata
seni dalam bahasa Sansekerta yang berasal dari kata “Sani” yang berarti
pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur.[1]
Akhadiat
K. Miharja berpendapat tentang seni tersebut yaitu sebagai suatu kegiatan
rohani yang merefleksikan realita dalam suatu karya yang berkat dan bentuk dan
isinya maka mempunyai suatu daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
alam rohani si penerimanya.
Sebagai
tokoh pendidikan nasioanal Ki Hajar ini berpendapat tentang seni ialah segala
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Thomas
Munro sebagai ahli seni dan sekaligus juga sebagai filosof yang berkebangsaan
Amerika mengemukakan pendapatnya, yaitu seni adalah alat buatan manusia untuk
menimbulkan efek - efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek –
efek tersebut mencakup segala tanggapan, yang berwujud pengamatan, pengenalan,
imajinasi yang rasional maupun emosional.[2]
Alexander Baum Garton, mengemukakan Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Kuntjaraningra, menyatakan seni adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil
manusia.
Kottak, berpendapat seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan
atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek
terhadap kriteria estetis[3]
Menurut lowenfeld and
brittiain ,“art is a dynamic and unifying
activity, with great potentialfor the education of our children. The process of
drawing, painting or constructing is acomplx one in which the childbrings
together diverse elemntes of his experience to make a new meaningful whole. In
the process of selecting, interpreting and reformingthese elements, he has
given us more than a picture or sculpture; he has given us a part of himself;
how he thinks, how he feels, and how he sees”. Seni merupakan hal mendasar
dalam proses manusia karena seni merupakan kegiatan dinamis dan pemersatu,
dengan potensi yang besar untuk pendidikan anak – anak kita . Proses
menggambar, melukis, atau membangun adalah salah satu kompleks dimana anak
menyatukan berbagai elemen dari pengamalaman untuk membuat keseluruhan yang
baru dan bermakna. Dalam proses pemilihan, menafsirkan dan unsure – unsur
reformasi ia telah member kita lebih dari sebuah gambar atau patung, ia telah
member kita bagian dari dirinya; bagaimana ia berfikir, bagaimana perasaannya,
dan bagaimana ia melihat. [4]
Seni menurut Sumanto,
adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan
terampil, kreatif, kemampuan indra, kepekaan hasil dan piker untuk menghasilkan
suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni, dan lainnya.[5]
Secara umum
pengertian yang dikandung dalam kata seni atau kesenian berasal dari art yang
mempunyai arti yang luas, diantaranya adalah suatu hasil kegiatan manusia yang
indah secara individu atau kelompok, berkuatlitas tinggi dalam konsep dan
pembuatannya dalam menghasilakn sesuatu yang indah, sesuatu yang bernilai
estesis, suatu keterampilan khusus dalam penampilan.[6]
Menurut Aristoteles,
mengartikan seni sebagai ilmun pengetahuan tentang prinsip – prinsip dalam
menghasilkan benda – benda yang indah. Sni adalah tiruan “falsafi” atau ideal
dan bersifat universal dari dunia alamiah dan dunia manusia. Karya seni
diharpkan dapat menjadi lambing atau simbol. Dalam pemikiran aristoteles,
puncak dan tujuan seni adalah “katarsis”
,(yunani:Katharos), yang berarti “murni”, “ bersih” atau “ pemurnian.”[7]
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di
pastikan mengenalnya, walaupundengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon
kabarnya kata seni berasal dari kata“sani” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang
Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin sayamemaknainya dengan keberangkatan orang/
seniaman saat akan membuat karya seni,namun menurut kajian ilimu di eropa
mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebihadalah barang/ atau
karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan maknaini,
karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan
semakain memperkeruh
suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka. Seni adalah proses yang sengaja mengatur
unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indraatau emosi. Ini mencakup
berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi,termasuk musik,
sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang
filsafatyang dikenal sebagai estetika.
B. Pengertian
Pendidikan Seni Menurut Para Ahli
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU No. 2 Tahun 1989 tentang system
pendidikan nasional) Pengertian
seni , dalam konteks ini diartikan sebagai kegiatan berkesenian. Kegiatan
berkesenian itu terdiri dari dua jenis : 1). Dilandasi dengan modus imitasi,
dan 2) dilandasi dengan modus ekspresi. Jadi
dapat ditarik kesimpulan dengan memadukan kedua pengertian ‘pendidikan’dan
‘seni’ tersebut, maka pengertian pendidikan seni adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan
agar mampu menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang dimainkan.[8]
Emanuel
Kant, menyatakan bahwa pendidikan seni adalah rasionalisasi, seni melalui
keindahan. Keindahan adalah sesuatu yang data diukur menggunakan alat tertentu
dan sesuai kebutuhan. Rasionalisasi keindahan dapat dilihat dari susunan,
keseimbangan, maupun maknanya.
Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan merupakan
proses pembentukan manusia melalui seni. [9]
Pendidikan
seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa
yang meliputi fantasi, sensitivitas,kreativitas dan ekspresi. Seseorang anak
dapat berfantasi terhadap hasil karyanya,melalui perasaan anak menuangkan ide
gagasannya kedalam hasil karyamenjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak
memiliki kreativitas yang baik,dan mengekspresikan hasil karya seni.
Pendidikan
seni adalahberkaitan dengan keindahan hasil karya yang dibuat seseorang.
Melaluipengalaman anak dapat menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni.
Pendidikan
seni dapat menjadikan otak kanan dan otak kiri berkembang secarabaik.
Pendidikan seni dalam penelitian ini adalah pendidikan seni rupa yangberupa
seni lukis. Pada kegiatan seni melukis adalah ungkapan melalui simbolsimbolyang
mempunyai makna terhadap objek yang dihasilkan. Fantasi,sensitivitas,
kreativitas dan ekspresi semua itu terbentuk pada pendidikan seni. Pendidikan seni haruslah dipupuk sejak
dini agar berkembang secara optimal.
Soeharjo,
mengemukakan pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar mampu menguasai
kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkannya.[10]
Pendidikan
seni merupakan usaha sadar untuk mewariskan atau menularkan kemampuan
berkesenian sebagai perwujudan transformasi kebudayaan dari generasi ke
generasi yang dilakukan oleh para seniman atau pelaku seni kepada siapa pun
yang terpanggil untuk menjadi bakal calon seniman.[11]
Pendidikan seni merupakan
sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan.[12]
Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara
membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan
fisik. Aspek kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pembinaan kreativitas manusia sebaiknya dilakukan sejak anak-anak.
Kondisi lingkungan yang kreatif dan tersedianya kesempatan melakukan berbagai
kegiatan kreatif bagi anak-anak akan sangat membantu dalam mengembangkan budaya
kreativitasnya. [13]
Pendidikan seni merupakan
saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk
membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan
dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam
pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran
berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah
segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu.
selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan
dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta,
rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.[14]
[2]
Budiman Dermawan , Pendidikan Seni Rupa Berdasarkan Kurikulum 1984,
(Bandung : Ganeca Exact , 1988) , H. 14
[3] . Ibid Hal. 14
[4]Kasiyan,
“konsep pendidikan seni” jurnal pendidikan seni rupa fakultas bahasa dan seni
universitas negri yogyakarta
[5]
Septian Nurfatoni, “ Kajian Gambar
Ekspresi Karya Siswa Tingkat Sekolah Dasar” (Indonesia : Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013) H.1
[6]. Djelantik,
“ Estetika sebuah pengantar”, (Bandung : Masyarakat seni pertunjukan Indonesia,
1990) H.1
[8].Kasiyan,
“konsep pendidikan seni” jurnal
pendidikan seni rupa fakultas bahasa dan seni universitas negri yogyakarta
[9]. Bandi, “ Pembelajaran budaya dn keterampilan ( Jakarta :
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departeen Agama RI, 2009 ) H. 15
[10]. Ibid Hal. 9
[11].Atan
Hamdju, ”Pengetahuan Seni Musik untuk SMA,
SPG dan Sederajat Jilid I”. ( Jakarta: Mutiara Sumber
Widya, 1986) , 3
[12]. Ibid Hal 33
[13].Ibid Hal 33
[14]. Ibid Hal. 40
No comments:
Post a Comment