Sunday, February 5, 2017

Definisi SENI



SENI

A.    Definisi Seni Menurut Para Ahli
Kata seni dalam bahasa Sansekerta yang berasal dari kata “Sani” yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur.[1]
Akhadiat K. Miharja berpendapat tentang seni tersebut yaitu sebagai suatu kegiatan rohani yang merefleksikan realita dalam suatu karya yang berkat dan bentuk dan isinya maka mempunyai suatu daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Sebagai tokoh pendidikan nasioanal Ki Hajar ini berpendapat tentang seni ialah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Thomas Munro sebagai ahli seni dan sekaligus juga sebagai filosof yang berkebangsaan Amerika mengemukakan pendapatnya, yaitu seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek - efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek – efek tersebut mencakup segala tanggapan, yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional maupun emosional.[2]
Alexander Baum Garton, mengemukakan Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Kuntjaraningra, menyatakan seni adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
Kottak, berpendapat seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis[3]
Menurut lowenfeld and brittiain ,“art is a dynamic and unifying activity, with great potentialfor the education of our children. The process of drawing, painting or constructing is acomplx one in which the childbrings together diverse elemntes of his experience to make a new meaningful whole. In the process of selecting, interpreting and reformingthese elements, he has given us more than a picture or sculpture; he has given us a part of himself; how he thinks, how he feels, and how he sees”. Seni merupakan hal mendasar dalam proses manusia karena seni merupakan kegiatan dinamis dan pemersatu, dengan potensi yang besar untuk pendidikan anak – anak kita . Proses menggambar, melukis, atau membangun adalah salah satu kompleks dimana anak menyatukan berbagai elemen dari pengamalaman untuk membuat keseluruhan yang baru dan bermakna. Dalam proses pemilihan, menafsirkan dan unsure – unsur reformasi ia telah member kita lebih dari sebuah gambar atau patung, ia telah member kita bagian dari dirinya; bagaimana ia berfikir, bagaimana perasaannya, dan bagaimana ia melihat. [4]
Seni menurut Sumanto, adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kemampuan indra, kepekaan hasil dan piker untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni, dan lainnya.[5]
Secara umum pengertian yang dikandung dalam kata seni atau kesenian berasal dari art yang mempunyai arti yang luas, diantaranya adalah suatu hasil kegiatan manusia yang indah secara individu atau kelompok, berkuatlitas tinggi dalam konsep dan pembuatannya dalam menghasilakn sesuatu yang indah, sesuatu yang bernilai estesis, suatu keterampilan khusus dalam penampilan.[6]
Menurut Aristoteles, mengartikan seni sebagai ilmun pengetahuan tentang prinsip – prinsip dalam menghasilkan benda – benda yang indah. Sni adalah tiruan “falsafi” atau ideal dan bersifat universal dari dunia alamiah dan dunia manusia. Karya seni diharpkan dapat menjadi lambing atau simbol. Dalam pemikiran aristoteles, puncak dan tujuan seni adalah “katarsis” ,(yunani:Katharos), yang berarti “murni”, “ bersih” atau “ pemurnian.[7]
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupundengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata“sani” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin sayamemaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni,namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebihadalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan maknaini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka. Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indraatau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi,termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafatyang dikenal sebagai estetika.

B.       Pengertian Pendidikan Seni Menurut Para Ahli
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU No. 2 Tahun 1989 tentang system pendidikan nasional) Pengertian seni , dalam konteks ini diartikan sebagai kegiatan berkesenian. Kegiatan berkesenian itu terdiri dari dua jenis : 1). Dilandasi dengan modus imitasi, dan 2) dilandasi dengan modus ekspresi. Jadi dapat ditarik kesimpulan dengan memadukan kedua pengertian ‘pendidikan’dan ‘seni’ tersebut, maka pengertian pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar mampu menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang dimainkan.[8]
Emanuel Kant, menyatakan bahwa pendidikan seni adalah rasionalisasi, seni melalui keindahan. Keindahan adalah sesuatu yang data diukur menggunakan alat tertentu dan sesuai kebutuhan. Rasionalisasi keindahan dapat dilihat dari susunan, keseimbangan, maupun maknanya.
Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. [9]
Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas,kreativitas dan ekspresi. Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya,melalui perasaan anak menuangkan ide gagasannya kedalam hasil karyamenjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki kreativitas yang baik,dan mengekspresikan hasil karya seni.
Pendidikan seni adalahberkaitan dengan keindahan hasil karya yang dibuat seseorang. Melaluipengalaman anak dapat menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni.
Pendidikan seni dapat menjadikan otak kanan dan otak kiri berkembang secarabaik. Pendidikan seni dalam penelitian ini adalah pendidikan seni rupa yangberupa seni lukis. Pada kegiatan seni melukis adalah ungkapan melalui simbolsimbolyang mempunyai makna terhadap objek yang dihasilkan. Fantasi,sensitivitas, kreativitas dan ekspresi semua itu terbentuk pada pendidikan seni. Pendidikan seni haruslah dipupuk sejak dini agar berkembang secara optimal.
Soeharjo, mengemukakan pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar mampu menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkannya.[10]
Pendidikan seni merupakan usaha sadar untuk mewariskan atau menularkan kemampuan berkesenian sebagai perwujudan transformasi kebudayaan dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh para seniman atau pelaku seni kepada siapa pun yang terpanggil untuk menjadi bakal calon seniman.[11]
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.[12]
Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pembinaan kreativitas manusia sebaiknya dilakukan sejak anak-anak. Kondisi lingkungan yang kreatif dan tersedianya kesempatan melakukan berbagai kegiatan kreatif bagi anak-anak akan sangat membantu dalam mengembangkan budaya kreativitasnya. [13]
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.[14]


[1] .Umar. J, “Pengantar Sejarah Seni Pertunjukan” ( Surabaya : Penerbit Sakura Putra, 2016) H.1
[2] Budiman Dermawan , Pendidikan Seni Rupa Berdasarkan Kurikulum 1984, (Bandung : Ganeca Exact , 1988) , H. 14

[3] . Ibid Hal. 14
[4]Kasiyan, “konsep pendidikan seni” jurnal pendidikan seni rupa fakultas bahasa dan seni universitas negri yogyakarta
[5] Septian Nurfatoni, “ Kajian Gambar Ekspresi Karya Siswa Tingkat Sekolah Dasar” (Indonesia : Universitas Pendidikan Indonesia, 2013) H.1
[6]. Djelantik, “ Estetika sebuah pengantar”, (Bandung : Masyarakat seni pertunjukan Indonesia, 1990) H.1
[7] .Ibid  Hal.3
[8].Kasiyan, “konsep pendidikan seni” jurnal pendidikan seni rupa fakultas bahasa dan seni universitas negri yogyakarta
[9]. Bandi, “ Pembelajaran budaya dn keterampilan ( Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departeen Agama RI, 2009 ) H. 15
[10]. Ibid Hal. 9
[11].Atan Hamdju, Pengetahuan Seni Musik untuk SMA, SPG dan Sederajat Jilid I. ( Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1986) , 3
[12]. Ibid Hal 33
[13].Ibid Hal 33
[14]. Ibid Hal. 40

No comments:

Post a Comment