SENI
RUPA
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian. Pendidikan seni diberikan kepada anak
dengan berbagai tujuan tetapi semuanya didasari pada keyakinan bahwa seni
membentuk kepekaan anak sejak pertama kali mereka mengalaminya sebagai bentuk
dasar dari ekspresi dan tanggapan dalam kehidupan.
Bidang seni rupa memfokuskan pada
pencitraan dan objek yang dibuat, ditunjukkan dan diapresiasi siswa sekolah
dasar. Melalui pembelajaran seni rupa siswa terlibat dalam pengalaman untuk mengembangkan ungkapan
pribadi, pertimbangan estetika dan kesadaran kritis. Para siswa mendapat
kepuasan dan kenikmatan dari berkarya dan memamerkan hasil karyanya.
Dipandang dari sudut cara kesenian
sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan itu dinikmati maka seni rupa
adalah kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata. Dalam lapangan seni
rupa ada seni patung, seni relief (seni ukir), seni lukis dan gambar dan seni
rias.[1]
1. seni patung
2. seni relief seni tari
Seni rupa 3. Seni lukis dan gambar
4. seni rias
Seni drama
1.
seni vokal
2.
seni instrumental 1.prosa
Seni suara 3.
Seni sastra
2.puisi
|
Gambar 5.0
A. Pengertian Seni Rupa
seni
rupa adalah sebuah unsur dari kebudayaan Indonesia yang sangat tua. Ia telah
ada sejak masa prasejarah, seperti terlihat pada lukisa-lukisan gua disulawesi
selatan yang diperkirakan berusia beberapa ribu tahun lampau. Disamping
lukisan, ditemukan pula Arca-arca, perhiasan, pakaian, tembikar, dan anyaman.[2]
Pengertian seni menurut Aristoteles, seni
adalah usaha peniruan yang dilakukan pada alam, tetapi sifatnya wajib ideal. Pengertian
seni menurut Plato dan Rousseau, seni adalah hasil peniruan dari alam dengan
segala seginya. Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah perbuatan
manusia yang timbul dari perasaan yang bersifat indah, sehingga mampu
menggetarkan hati dan perasaan manusia.
Dari
penjabaran beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa seni itu adalah
hasil dari aktifitas batin yang lalu direfleksikan dalam bentuk suatu karya
yang lalu mampu membangkitkan perasaan senang dari orang lain yang meihat atau
mendengarnya.
Sedangkan
seni rupa adalah salah satu bagian kesenian yang penerapannya berbentuk dua
atau tiga dimensi sebab memiliki panjang dan lebar, serta volume. Seni rupa
adalah seni yang cara pengungkapannya diwujudkan dalam bentuk rupa, yang
meliputi unsur garis, warna, bidang, tekstur, gelap terang, dan titik.
Secara
umum pengetian seni rupa adalah adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Gambar 5.1
B. Fungsi Seni Rupa
Kerangka kerja kurikulum
pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan fungsi seni dalam
pendidikan umum sebagai berikut :
a.
Memfasilitasi pemenuhan
diri siswa ( Personal fullfillment )
Untuk menemukan
pemenuhan diri melalui seni anak perlu belajar bagaimana kehidupan mereka
diperkaya dengan usaha mereka untuk mengkreasi karya seni dan menaggapi
bentuk-bentuk visual .
b.
Mentransmisikan warisan
budaya
Bagi bangsa Indonesia, keragaman karya
seni yang dimiliki berbagai suku bangsa yang ada di tanah air merupakan aset
budaya yang tak ternilai harganya. Anak sebagai generasi muda tentunya perlu
belajar menghargai berbagai bentuk karya seni yang ada di masyarakat maupun
berkembang saat ini. Pembelajaran ini diarahkan kepada kepedulian mereka
terhadap warisan budaya lebih dari sekedar menghafal nama seniman, judul karya
dan waktu serta tempat pembuatannya.
c.
Mengembangkan kesadaran
sosial
Mengembangkan kesadaran sosial adalah
bentuk kepedulianyang terbangun dari kesadaran dan penghargaan anak terhadap
berbagai bentuk artistik yangada dan dihasilkan oleh masyarakat. Hal ini akan
mengajarkan mereka untukmenghargai persepsi, penilaian, pemikiran, dan pendapat
orang lain dari budaya yang berbeda-beda.[3]
Fungsi pendidikan seni
budaya seni rupa di Indonesia berjalan sesuai paradigma pendidikan yang
mempengaruhinya. Fungsi pendidikan pada jenjang sekolah umum menurut Wickiser
(Soehardjo, 2005 : 26) adalah untuk :
1.
Menumbuhkan dan
mengembangkan kepribadian peserta didik
2.
Mengasuh rasa estetika
anak didik
3.
Mengkayakan kehidupan
peserta didik secara kreatif.
Kajian mengenai
penelusuran tujuan pendidikan seni rupa dalam lingkup sekolah formal di
Indonesia di lakukan oleh Salam (2003 : 76) bahwa berbagai tujuan pendidikan
seni rupa adalah untuk :
1.
Mengembangkan keterampilan
menggambar
2.
Menanamkan kesadaran
budaya lokal
3.
Mengembangkan kemampuan
apresiasi seni rupa siswa
4.
Menyediakan kesempatan
mengaktualisasi diri
5.
Mengembangkan penguasaan
disiplin ilmu seni rupa
6.
Mempromosikan gagasan
multikultural.[4]
[3].
Bandi Sobandi, Model Pembelajaran Kritik
dan Apresiasi Seni Rupa,( Solo, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi:
2008), Hal.26
No comments:
Post a Comment