Sunday, February 5, 2017

Pengertian Drama serta Definisi Drama Menurut Para Ahli



SENI DRAMA

A.    Pengertian Drama serta Definisi Drama Menurut Para Ahli
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat, sebuah drama adalah lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting – meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau tidak bahagia – tapi tidak bertujuan mengagungkan tragedi. Bagaimanapun juga, dalam jagat modern, istilah drama sering diperluas sehingga mencakup semua lakon serius, termasuk didalamnya tragedi dan lakon absurd.[1]

Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axcting), dan ketegangan pada para pendengar. Arti kedua, menurut Moulton Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action). Arti ketiga, drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience)..
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
  • Moulton, Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
  • Balthazar Vallhagen, Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
  • Ferdinand Brunetierre, Menurut drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
  • Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
  • Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
  • Seni Handayani, Drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Wildan, Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Anne Civardi, Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai pengertian action. Meskipun merupakan satu bentuk kesusastraan, cara penyajian drama berbeda dari bentuk kekusastraan lainnya. Novel, cerpen dan balada masing-masing menceritakan kisah yang melibatkan tokoh-tokoh lewat kombinasi antara dialog dan narasi, dan merupakan karya sastra yang dicetak. Sebuah drama hanya terdiri atas dialog; mungkin ada semacam penjelasannya, tapi hanya berisi petunjuk pementasan untuk dijadikan pedoman oleh sutradara. Oleh para ahli, dialog dan tokoh itu disebut hauptext atau teks utama; petunjuk pementasannya disebut nebentext atau tek sampingan.

B.     Fungsi Seni Drama

1.    Drama sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, drama hadir sebagai sebuah sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan pada upacara pesta untuk dewa Apollo.Seni Drama  yang  mempunyai fungsi  untuk  kepentingan  sebuah upacara  tidak  membutuhkan  penonton karena penontonnya ialah bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni drama yang dijadikan sebagai sebuah sarana upacara dikenal dengan suatu   istilah teater/drama tradisional.[2]
2.        Drama sebagai Media Ekspresi
Drama ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan suatu seni musik yang mengedepankan suatu aspek suara dan seni tari yang menekankan pada keselarasangerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman drama akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.

3.     Drama sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sebuah sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah drama itu harus dengan suatu persiapkan dengan usaha yang maksimal.  Sehingga harapannya penonton akan terhibur  dengan suatu pertunjukan yang digelar.

4.   Drama sebagai Media Pendidikan
Drama ialah sebuah seni kolektif, dalam artian drama tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu drama dipentaskan  diharapkan dengan sebuah pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan dengan hanya membaca lewat sebuah cerita.


[1]Herman Waluyo.Drama teori dan Pengajarannya.(yogyakarta : PT.Hanindita Graha Widya.2003)hal 50
[2]ibid

No comments:

Post a Comment