Sunday, February 5, 2017

Pendidikan Seni Tari di Sekolah



A.  Pendidikan Seni Tari di Sekolah
Bahwa pendidikan seni telah lama menjadi bagian dari kegiatan sekolah mulai pendidikan TK, SD, SLTP, dan SLTA. Sebagai contoh ketika anak-anak TK bernyanyi ‘Satu-satu aku sayang ibu’ adakalanya dilakukan sambil bergoyang kekiri kekanan dengan gelengan kepala sambil mengacungkan jari tangannya sesuai hitungan lagu yang dinyanyikan.
Di bidang seni tari, agaknya tari-tarian yang mengekspresikan pertanian dengan alamnya yang indah, atau kegembiraan saat panen raya, nelayan menangkap ikan dilaut sampai tari-tarian daerah pergaulan anak-anak sampai pada masa remaja sering diajarkan di sekolah-sekolah bertujuan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kejiwaan para siswa agar selalu diajarkan menghargai terhadap sesamanya tentang kedamaian hidup bersama.
1.      Perlunya Pembinaan Seni dalam Lingkup Pendidikan di Sekolah.
Pendidikan seni tari sangatlah dibutuhkan dalam upaya membentuk perilaku atau karakter siswa yang lebih cerdas dan beradab. Kecerdasan spiritual misalnya, dapat dilakukan melalui kajian-kajian makna serta filosofis dari sebuah produk seni tari; kecerdasan intelektual bisa kita bangun melalui kajian-kajian kesejarahan, pengetahuan, komposisi, dalam sebuah karya seni tari; kecerdasan emosional dapat diberikan pada siswa melalui proses kreatif, apresiasi, kerja produksi, dan sebagainya; adapun kecerdasan kinestetik tentunya dapat dilihat ketika siswa melakukan aktivitas berkesenian.

Selain dapat digunakan untuk meningkatkan berbagai kecerdasan tersebut, pembinaan seni tari di sekolah dapat memberikan andil kepada pembentukan karakter, pelestarian serta pengembangan budaya, menciptakan ruang berekspresi yang pada akhirnya akan memeperkokoh tumbuhkembangnya kualitas kebudayaan kita.

2.      Berbagai Kebutuhan Dalam Pembinaan Seni Tari di Sekolah
Agar pembinaan seni tari di sekolah lebih tepat sasaran dan tepat guna, maka sebaiknya dirancang dengan memperhatikan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam pembinanan:
a.      Menyediakan infrastruktur terkait dengan karakter pembinaan
Idealnya pembinaan seni tari disekolah diawali dengan menyediakan berbagai kebutuhan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan, misalnya menyediakan infrastruktur seperti gedung atau ruang berlatih, berapresiasi, atau berekprsi, berbagai media yang digunakan dalam kegiatan, serta peralatan elektronik lainya. Hal ini sangat tergantung dari asing-masing karakter lingkungannya.
b.      Memilih materi yang tepat
Memilih materi serta instruktur yang tepat akan mempermudah proses komunikasi serta capaian yang tepat dalam sasaran. Materi yang kurang tepat akan menyebabkan pengaruh terhadap psikologi dan kesulitan menangkap persoalan. Demikian pula bila instruktur kurang paham terhadap dunia anak akan menyebabkan kurang lancarnya proses komunikasi dalam pembinaan. Membedakan materi antara jenis pembinaan di bidang intrakurikuler dan ekstrakurikuler penting dilakukan agar arah capaian pembinaan dapat diketahui dan dievaluasi
c.       Memilih metode pembinaan
Metode pembinaan sebaiknya juga didesain sedemikian rupa agar proses penyampaian materi dapat berjalan secara efektif, efisien sesuai dengan perkembangan psikologi anak.
d.     Membuat sistem kelas berdasar tingkat kualitas
Sebaiknya pembinaan seni di sekolah dibuat dalam kelas atau kelompok belajar berdasar tingkat kualitas yang setara. Hal ini supaya pertumbuhan atau perkembanganan peserta dalam pembinaan dapat berkembang bersama-sama tanpa ada yang tertinggal.
e.      Memilih materi disesuaikan dengan karakter siswa
Pemilihan materi sebaiknya disesuaikan dengan perkembagan psikologi anak dalam bentuk yang menyenangkan.
f.        Medesain kegiatan dalam pembinaan seni atas dasar kaidah-kaidah manajemen yang baik, misalnya dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, kontrol, dan sebagainya[1]


[1] jurnal-racmi-lpmp-yogyakarta-vol-05-no-1-mei-2006-pendidikan-seni-di-sekolah-tujuan-dan-keberadaannya

No comments:

Post a Comment