A. Pendidikan Seni Tari di
Sekolah
Bahwa pendidikan seni telah lama
menjadi bagian dari kegiatan sekolah mulai pendidikan TK, SD, SLTP, dan SLTA.
Sebagai contoh ketika anak-anak TK bernyanyi ‘Satu-satu aku sayang ibu’
adakalanya dilakukan sambil bergoyang kekiri kekanan dengan gelengan kepala
sambil mengacungkan jari tangannya sesuai hitungan lagu yang dinyanyikan.
Di bidang seni tari, agaknya
tari-tarian yang mengekspresikan pertanian dengan alamnya yang indah, atau
kegembiraan saat panen raya, nelayan menangkap ikan dilaut sampai tari-tarian
daerah pergaulan anak-anak sampai pada masa remaja sering diajarkan di
sekolah-sekolah bertujuan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kejiwaan
para siswa agar selalu diajarkan menghargai terhadap sesamanya tentang
kedamaian hidup bersama.
1. Perlunya Pembinaan Seni dalam Lingkup Pendidikan di Sekolah.
Pendidikan seni tari sangatlah dibutuhkan dalam upaya
membentuk perilaku atau karakter siswa yang lebih cerdas dan beradab.
Kecerdasan spiritual misalnya, dapat dilakukan melalui kajian-kajian makna
serta filosofis dari sebuah produk seni tari; kecerdasan intelektual bisa kita
bangun melalui kajian-kajian kesejarahan, pengetahuan, komposisi, dalam sebuah
karya seni tari; kecerdasan emosional dapat diberikan pada siswa melalui proses
kreatif, apresiasi, kerja produksi, dan sebagainya; adapun kecerdasan
kinestetik tentunya dapat dilihat ketika siswa melakukan aktivitas berkesenian.
Selain dapat digunakan untuk
meningkatkan berbagai kecerdasan tersebut, pembinaan seni tari di sekolah dapat
memberikan andil kepada pembentukan karakter, pelestarian serta pengembangan
budaya, menciptakan ruang berekspresi yang pada akhirnya akan memeperkokoh
tumbuhkembangnya kualitas kebudayaan kita.
2.
Berbagai Kebutuhan Dalam Pembinaan Seni Tari di
Sekolah
Agar pembinaan
seni tari di sekolah lebih tepat sasaran dan tepat guna, maka sebaiknya
dirancang dengan memperhatikan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam pembinanan:
a. Menyediakan infrastruktur terkait dengan karakter
pembinaan
Idealnya pembinaan seni tari disekolah diawali dengan menyediakan berbagai
kebutuhan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan, misalnya menyediakan
infrastruktur seperti gedung atau ruang berlatih, berapresiasi, atau berekprsi,
berbagai media yang digunakan dalam kegiatan, serta peralatan elektronik
lainya. Hal ini sangat tergantung dari asing-masing karakter lingkungannya.
b. Memilih materi yang tepat
Memilih materi serta instruktur yang tepat akan mempermudah proses
komunikasi serta capaian yang tepat dalam sasaran. Materi yang kurang tepat
akan menyebabkan pengaruh terhadap psikologi dan kesulitan menangkap persoalan.
Demikian pula bila instruktur kurang paham terhadap dunia anak akan menyebabkan
kurang lancarnya proses komunikasi dalam pembinaan. Membedakan materi antara
jenis pembinaan di bidang intrakurikuler dan ekstrakurikuler penting dilakukan
agar arah capaian pembinaan dapat diketahui dan dievaluasi
c. Memilih metode pembinaan
Metode pembinaan sebaiknya juga didesain sedemikian rupa agar proses
penyampaian materi dapat berjalan secara efektif, efisien sesuai dengan
perkembangan psikologi anak.
d. Membuat sistem kelas berdasar tingkat kualitas
Sebaiknya pembinaan seni di sekolah dibuat dalam kelas atau kelompok
belajar berdasar tingkat kualitas yang setara. Hal ini supaya pertumbuhan atau
perkembanganan peserta dalam pembinaan dapat berkembang bersama-sama tanpa ada
yang tertinggal.
e. Memilih materi disesuaikan dengan karakter siswa
Pemilihan materi sebaiknya disesuaikan dengan perkembagan psikologi anak
dalam bentuk yang menyenangkan.
f.
Medesain kegiatan dalam pembinaan seni atas dasar kaidah-kaidah manajemen
yang baik, misalnya dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, kontrol,
dan sebagainya[1]
[1] jurnal-racmi-lpmp-yogyakarta-vol-05-no-1-mei-2006-pendidikan-seni-di-sekolah-tujuan-dan-keberadaannya
No comments:
Post a Comment