Makalah Ini
Diajukan Untuk Memenuhi Makalah PpknTema
DISIPLIN
Dosen Pengampuh
: M. Affandi,
M.pd
Disusun Oleh:
1.
Ganda Rusman Maulana 1411100197
2.
Lia Damayanti 1411100208
3.
Muri Nopita Sari 1411100225
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN
INTAN LAMPUNG
2016
A. Latar Belakang
Kita telah banyak mengetahui tentang pembelajarn PPKN (Pendidikan keluarga
negaraan) yang salah satunya mencakup moral dan tanggung jawab. Bangsa kita
telah mengalami kemerosatan tentang itu, sampai-sampai tahun lalu
diberlakukannya kurikulum tiga belas (kurtilas) untuk membangkitkan dan
menumbuhkan karakter anak-anak bangsa, Cuma sayang hal itu tidak berjalan
dengan lancar . Salah satu hal yang membuatku tertarik yang aku bahas adalah
yang da dilingkungan kita sehari-hari. Kalian pasti tau akan Displin, banyak
orang telah melupakan hal ini , hal ini adalah hal peting bagi penunjang
kehidupan oarang yang menjalani hidup disiplin.
Disiplin menjadikan tolak ukur Bagi setiap manusia yang memiliki moral
dantanggung jawab yang baik atau tidak. Sudah pasti orang memiliki sikap
disiplin di dalam kehidupanya, hidupnya akan berjalan tampa ada hambatan ,
walau pun ada ia akan senantiasa dapat mengatasinya.
B. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Disiplin
2. Mengetahui Disiplin Adalah Kunci Untuk Semua Keberhasilan
3. Mengetahui Macam – Macam Kedisiplinan
4. Mengetahui Disiplin Diawali Dengan Pemaksaan
5. Mengetahui MANFAAT DISIPLIN
A. Pengertian
Disiplin
Disiplin
merupakan perasaan taat dan patuh terhad nilai-nilai yang dipercaya termasuk
melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab. Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan
mereka. Kita mempunyai tanggung jawab kepada diri kita, berusaha semampunya
adalah kunci agar kita dapat mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita di
dunia ini[1].
Disiplin diri
merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu
atau untuk mengadopsi pola prilaku tertentu, walaupun orang tersebut lebih
senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak
melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan
membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang
tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih
penting. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang
berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata
tertib[2].
Disiplin adalah
sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya, karena modal
utama dalam berwirausaha adalah memperoleh kepercayaan dari orang lain
Disiplin adalah
kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuhsifat yang teguh dalam memegang
prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan
rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh darisifat putus asa. Perlu kita
sadari bahwa betapa pentingnya disiplindan betapa besar pengaruh kedisiplinan
dalam kehidupan, baikdalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa maupun
kehidupan bernegara.
Seorang yang
disiplin ketika melakukan suatu pelanggaran walaupun kecil akan merasa bersalah
terutama karena ia merasa telah mengkhianati dirinya sendiri. Perilaku khianat
akan menjerumuskannya pada runtuhnya harga diri karena ia tak lagi dipercaya.
Sedangkan kepercayaan merupakan modal utama bagi seseorang yang memiliki akal
sehat dan martabat yang benar untuk dapat hidup dengan tenang (sakinah), dan
terhormat.
B.
Disiplin Adalah Kunci Untuk Semua Keberhasilan
Kalau kita ingin berhasil dalam hidup ini, Terapkan disiplin dalam setiap kegiatan kita! Disiplin merupakan
kunci keberhasilan sebab dengan tingkat kedisiplinan tinggi, maka tingkat
konsentrasi kita dalam melaksanakan kegiatan meningkat. Untuk
kegiatan belajar, kedisiplinan yang kita maksudkan adalah disiplin waktu,
disiplin belajar, disiplin kegiatan, disiplin dalam segala hal terkait dengan
kegiatan belajar. Dengan menerapkan disiplin ketat, maka kita dapat membuktikan
pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa[3].
Sebenarnya, disiplin tidak hanya
dalam kegiatan belajar saja sebab setiap kegiatan membutuhkan tingkat
keseriusan tinggi agar dapat berhasil. Jika kita disiplin berarti kita secara
utuh melakukan kegiatan tersebut. Tentunya, dengan kondisi seperti itulah, maka
keberhasilan bukan sesuatu yang jauh dari kita.
Seperti Pengaruh Disiplin Terhadap keberhasilan Belajar, Proses
pembelajaran dilaksanakan untuk dapat melakukan perubahan pada siswa. Perubahan
ini merupakan perubahan mendasar sebab terkait dengan sikap dan kompetensi
siswa Dengan berbagai cara guru membimbing siswa agar dapat mencapai tingkat
kemampuan tertinggi.
Namun, semua itu sangat tergantung
pada tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar. Dan, menurut penelitian memang
ada pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa. Anak-anak yang disiplin
dalam belajar mempunyai tingkat kompetensi lebih tinggi dibandingkan anak-anak
yang tidak disiplinMemang sangat jelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa disiplin
artinya ketaatan kita terhadap satu kesepakatan yang telah kita buat untuk
mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini prestasi belajar siswa. Dalam
kehidupan kita berlaku satu konsep dasar bahwa siapa yang lebih patuh terhadap
keputusan bersama, maka dia akan mendapatkan yang diinginkan.
Dalam dunia pendidikan, kedisiplinan
merupakan harga mati yang harus dibayar oleh siswa. Kita tidak dapat menerima
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itulah, maka
di dalam proses pendidikan dan pembelajaran kita mengenal adanya reward dan
punishment. Kedua hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh
siswa.
Hal ini harus kita lakukan sebab
pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa sangatlah besar. Ini bukanlah
ancaman bagi siswa tetapi sekedar pengkondisian agar tumbuh dan berkembang
sikap disiplin pada pola kehidupan siswa.
C.
Macam – Macam Kedisiplinan
1.
Disiplin dalam Menggunakan
Waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan
membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci
kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik Disiplin
dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah
berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga
berbagai bangsa menyatakan penghargan terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan
Time is money (waktu adalah uang), peribahasa Arab mengatakan” (waktu
adalah pedang) atau waktu adalah peluang emas, dan kita orang Indonesia
mengatakan:‘’sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna’’.
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya[4].
Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yang ketat dalam kehidupan pribadinya[4].
2. Disiplin dalam Beribadah
Menurut bahasa, ibadah berarti
tunduk atau merendahkan diri. Pengertian yang lebih luas dalam ajaran Islam,
ibadah berarti tunduk dan merendahkan diri hanya kepada Allah yang
disertaidengan perasaan cinta kepada-Nya. Dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa disiplin dalam dalam beribah itu mengandung dua hal: (1)
berpegang teguh apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa perintah
atau larangan, maupun ajaran yang bersifat menghalalkan, menganjurkan, sunnah,
makruh dan subhat; (2) sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada
Allah, bukan karena rasa takut atau terpaksa. Maksud cinta kepada Allah adalah
senantiasa taat kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 31:
‘’Katakanlah: ‘’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31).
‘’Katakanlah: ‘’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31).
3.
Disiplin dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Negara adalah alat untuk
memperjuangkan keinginan bersama berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh para
anggota atau warganegara tersebut.
Tanpa adanya masyarakat yang menjadi warganya, negara tidak akan terwujud. Oleh
karena itu masyarakat merupakan prasyarat untuk berdirinya suatu Negara. Tujuan
dibentuknya suatu negara adalahseluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan
oleh warga masyarakat dapat diwujudkan dan dapat dilaksanakan. Rasulullah
bersabda yang artinya:‘’Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik dalam hal
yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk
mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak
wajib untuk mendengar dan taat’’. (H.R. Bukhori Muslim)
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka
pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah :
a)
Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun
jalannya, banyak ditempuh untuk
menutupi tuntutan hidup \
b)
Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan
dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya
c)
Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
d)
Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
e)
Longgarnya peraturan yang ada
Pada
dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar
dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin
merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru
memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab
saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.[5]
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang
disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:
1)
Disiplin Diri Pribadi
Apabila
dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu
yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap
hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada
lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu
tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2)
Disiplin Sosial
Pada
hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya
dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh
prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling kerja bakti.
Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
3)
Disiplin Nasional
Berdasarkan
hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin
nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan
berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan
terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.[6]
D.
Disiplin Diawali Dengan Pemaksaan
Ingin disiplin kita
Lakukan pemaksaan, pengkondisian secara ketat Untuk langkah awal pendisiplinan
memang harus dipaksakan sehingga menjadi kebiasaan. Jika sesuatu sudah menjadi
suatu kebiasaan sedikit lagi akan menjadi sebuah kebutuhan.
Dalam konteks kegiatan pembelajaran
agar prestasi dapat bertahan atau meningkat, maka kita memang harus menerapkan
disiplin yang ketat. Hal ini mengikuti pengalaman bahwa pengaruh disiplin
terhadap prestasi belajar siswa sangat menentukan keberhasilan beajar siswa.
Sementara kita berharap para siswa berhasil dalam mengikuti proses pendidikan
dan pembelajaran.
Dalam proses pendidikan, yaitu
mengarahkan perubahan pola sikap dan cara hidup serta kompetensi diri harus
dilakukan dengan tingkat yang tinggi, dan memang harus dipaksakan agar menjadi
kebiasaan dan akhirnya menjadi kebutuhan untuk mencapai tujuan hidupnya. Tanpa
pemaksaan, maka kedisiplinan tidak akan tercapai dan pengaruh disiplin terhadap
prestasi belajar siswa tidak dapat kita jadikan sebagai jalan membimbing
belajar siswa di sekolah
yang telah menjadi kebutuhan hidup
akan membawa kita pada kondisi terbaik dan mengarah pada tujuan yang
diharapkan. Dalam dunia pendidikan-pun, ini terutama sekali, kedisiplinan
merupakan faktor utama untuk mencapai keberhasilan belajarnya.
Kita mengetahui
bahwa pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa memang sangat tinggi
sehingga dibutuhkan kesadaran setiap siswa untuk mengikuti kedisiplinan yang
diterapkan di sekolah. Semua itu harus diawali dengan pemaksaan terhadap pola
hidup siswa dan semua civitas sekolah.
E.
Manfaat Disiplin
1. Menumbuhkan
kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya
pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada
orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan
orang lain juga.
2.
Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin
membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu
memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3.
Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik
4.
Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis
ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap
selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
5. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak
diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan
dengan sendiri.
6.
Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan
baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan
pilihan yang bijak.
7.
Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak
anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu
mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan
sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang
berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang
menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10.
Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas
kemauan sendiri.[7]
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa disiplin adalah suatu
sikap ketaatan secara sadar terhadap aturan, norma-norma, dan kaidah-kaidah
yang berlaku agar terhindar dari hukuman dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Selanjutnya, istilah disiplin dijelaskan dalam Good’s Dictonary of
Education sebagai berikut:
1. Proses hasil pengarahan atau pengendalian
keinginan demi suatu cita-cita atuk mencapai tindakan yang lebih efektif.
2. Pencarian siatu cara bertindak yang terpilih
dengan gigih, aktif, dan tindakan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan.
3. Pengendalian perilaku dengan langsung dan
otoriter melalui hukuman dan hadih.
4. Pengekangan dorongan, sering melalui cara yang
tak enak, menyakitkan.
Bedasarkan pernyataan tersebut, maka aspek
terpenting dari sikap disiplin adalah sikap kekuatan serta kepatuhan terhadap
aturan-aturan. Selain iti, juga menjalankan tatatertib dan ketundukan dari
secara sadar demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Islam menegjarkan kepada umatnya agar hidup disiplin dengan bekerja keras,
bersungguh-sungguh, jujur, hidup teratur, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Disiplin merupakan pangkal
dari keberhasilan. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Supaya hidup
teretur, hendaklah kita pandai-pandai menggunakan waktu dengan membuat
perencanaan yang baik. Sehingga, kita
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Pada
akhirnya, kita mencapai hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika kita tidak
menggunkan waktu secara teratur dan bahkan mengabaikannnya, maka Allah Swt.
Telah menegaskan dalam firman-Nya sebagai Berikut
QS. Al Ashr [103]: ayat 1 sampai 3
“ demi masa. Sesungguhnya, manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shalih dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, dan
nasihat-menasihati supaya menetaoi kesabaran”
Dafar Pustaka
Wiyono, slamet,2009. Manjemen Potensi Diri.
Bandung Grasindo.
guruhebat-guruhebat.bloqspot.com diambil di
wayhalim tanggal 02 januari 2016
Poerwandarminta, 1976, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai
Pustaka.
Euis Susanti, 2004, Mengasuh dengan Hati: Tantatangan yang
Menyenangkan, Jakarata: Elex Media Komputindo
Wibowo, 2001, etika dan moral dalam
pembelajarna, jakarta, universitas terbuka dan dirjen dikti depdiknas.
Sindu Mulianto dkk.2006, panduan lengkap
supervisi Diperkaya Perspektif Syarian Jakarta: alex Media Komputindo.
Rahardjo, M Dawam. 1999. Masyarakat madani:
Agama, Kelas Menenngah, dan Perubahan Sosial. Cetak ke-5. Jakarta: LP3ES.
[1] Wibowo, etika dan moral dalam pembelajarna, jakarta, universitas terbuka
dan dirjen dikti depdiknas, 2001 hlm, 287
[2] Sindu Mulianto dkk., panduan lengkap supervisi
Diperkaya Perspektif Syarian (Jakarta: alex Media Komputindo, 2006), Hlm 171.
[3] Euis Susanti, Mengasuh dengan Hati:
Tantatangan yang Menyenangkan( Jakarata: Elex Media Komputindo, 2004), hlm 116.
[5] Rahardjo, M
Dawam. Masyarakat madani: Agama, Kelas Menenngah, dan Perubahan Sosial. Cetak
ke-5. Jakarta: LP3ES. 1999. Hlm.187.