PENDAHULUAN
Dalam modul 9 Pengembangan
Materi/Bahan Ajar SD/MI ini, Anda akan mendalami tujuh hal pokok yang
berhubungan dengan materi/bahan ajar
SD/MI, yakni :
1.
Pengertian
bahan ajar
2.
Jenis-jenis
bahan ajar
3.
Prinsip-prinsip
dalam memilih bahan ajar
4.
Langkah-langkah
pembuatan bahan ajar
5.
Menentukan
cakupan dan urutan bahan ajar SD/MI
6.
Sumber
bahan ajar SD/MI
7.
Strategi
dalam memanfaatkan bahan ajar SD/MI
Tujuh hal pokok diatas yang menjadi
bagian dari isi modul ini bukanlah hal yang baru bagi anda sebagai guru yang
bertugas di SD/MI, apabila kalau anda telah memiliki pengalaman mengajar di
sekolah. Namun sebagai seorang guru yang pada hakikatnya adalah menjadi agen
pembaharuan yang berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
atau sebagai fasilitator diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik dalam
pembelajaran, maka guru bertanggung jawab atas terciptanya hasil belajar
peserta didik dan secara professional
bertanggungjawab untuk meneruskan menciptakan kemampuan peserta didik.
Menjadi guru yang baik, secara minimal harus
memiliki dasar suatu pembelajaran, karena dengan memiliki dasar suatu
pembelajaran guru akan mudah mengajarkan suatu mata pelajaran di kelas, yakni
dasar-dasar pembelajran tersebut diantranya yang terpenting dalam pembelajaran
adalah pengembangan materi/bahan ajar, guru yang mampu mengembangkan bahan ajar
akan membuat bervariasi dalam pembelajrannya, karena guru tersebut kreatif dan
mampu mengembangan bahan ajar yang telah di sedikan atau belum disediakan oleh
sekolah tersebut.
Tujuan pembelajaran umum yang diharapkan
setelah anda mempelajari modul ini, ialah agar anda dapat menganalisis
pengembangan bahan/materi ajar di SD/MI dan secara khusus dapat diperinci dalam
bentuk-bentuk perilaku sebagai berikut.
a.
Menjelaskan
bahan/ materi ajar pada tingkat SD/MI
b.
Menjelaskan
jenis-jenis bahan ajar
c.
Menjelaskan
bagaimna prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar
d.
Menentukan
langkah-langkah pembuatan bahan ajar
e.
Menentukan
cakupan dan urutan bahan ajar SD/MI
f.
Menjelaskan
sumber bahan ajar SD/MI
g.
Menganalisis
strategi dalam memanfaatkan bahan ajar SD/MI
Untuk memberi kemudahan anda dalam
mencapai tujuan–tujuan tersebut, modul ini akan membahas tentang semua yang
berkaitan dengan pengembangan bahan/materi
ajar
di SD/MI.Pada kegiatan belajar anda akan menjumpai uraian materi, bahan latihan,
rangkuman dan tes formatif. Kesemua itu merupakan satu kesatuan, oleh
karena itu sebaiknya anda mengikuti seluruh pembahasan itu. Sedangkan untuk
memperkaya pemahaman dan memperluas wawasan anda mengenai materi, disarankan
agar anda dapat membaca rujukan yang sesuai dengan daftar pustaka
yang dicantumkan di bagian akhir modul
ini.
Agar anda dapat mempelajari modul
ini dan berhasil dengan baik, berikut di sampaikan beberapa petunjuk penggunaan
modul ini :
1.
Baca
dengan cermat bagian pendahuluan ini
sehingga anda dapat memahami apa yang akan di bahas dalam modul ini dan
bagaimana mempelajarinya.
2.
Baca
dengan teliti bagian modul ini, pelajari dengan seksama kata-kata kunci/istilah
yang anda anggap baru, cari keterangannya diglosarium.
3.
Pahami dan
tangkaplah pengertian-pengertian pokok pada setiap bagian modul
ini melalui pemahaman anda sendiri dan diskusikan dengan teman anda.
4.
Kerjakan
soal-soal latihan dengan cermat, perhatikan rambu-rambu jawaban yang di
berikan, sehingga anda dapat memperoleh gambaran tentang cara dan arah
memberikan jawaban yang benar.
5.
Mantapkan
pengertian anda melalui diskusi dengan teman anda atau dalam kesempatan
pembelajaran di kelas.
A.
PENGERTIAN
BAHAN AJAR SD / MI
Bahan pengajaran bukan semata-mata
berarti semua uraian yang tertera dalam buku sumber atau sumber tercetak
lainnya, melainkan memiliki klasifikasi tertentu. Berdasarkan klasifikasi
itulah, kemudian guru memilih bahan ajar yang mana akan disajikan dalam perencanaan
untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagai
kerangka acuan , bahan ajar pada umunya di klasifikasikan dalam tiga bidang,
yakni pengetahuan, keterampilan dan afektif. Hal ini sesuai dengan tujuan –
tujuan yang hendak di capai. [1]
Bahan ajar meliputi media cetak dan
non cetak/ elektronik yang menganung informasi serta dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Mengembangkan bahan ajar dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada sekolah tersebut diantaranya
perpustakaan. Di perpustakaan terdapat informasi tentang pokok bahasan tertentu
dalam bentuk buku, famlet,booklet dan leafet. Dalam mengembangkan
bahan ajar sebagai sumber belajar bagi siswa hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut :
1.
Bervariasi
dalam bentuk cetak, noncetak audio, visual, audiovisual dan yang berbasis komputer.
2.
Praktis
dan mudah dipergunakan
3.
Menyenangkan
untuk digunakan
4.
Memotivasi
untuk belajar lebih lanjut
5.
Jumlahnya
cukup untuk dipergunakan secara individu dan kelompok
6.
Dapat
memenuhi gaya belajar yang berbeda-beda.
7.
Membantu
guru menyajikan bahan ajar dalam berbagai tampilan
8.
Mendoraong
guru untuk membuat inovasi baru dalam penyajian bahan ajar
9.
Pemanfaatannya
dapat di integrasikan dengan kegiatan belajar dikelas
10.
Efektif
dan efisien dipergunakan sebagai sumber belajar.[2]
Bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, serta nilai dan sikap.
Berdasarkan
beberapa uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa bahan pembelajaran merupakan susunan sistematis materi pembelajaran dari
berbagai sumber bahan pembelajaran baik tertulis seperti buku pelajaran, modul,
handout, LKS maupun yang tidak tertulis seperti maket, bahan ajar audio, bahan
ajar interaktif yang di pakai atau digunakan sebagai pedoman atau panduan oleh
pendidik atau instruktur dalam proses belajar dan pembelajaran.
B.
JENIS-JENIS
BAHAN AJAR SD/MI
Dari berbagai
referensi yang penulis dapatkan,tentang bahan ajar, setidaknya jenis bahan ajar dapat kita dilihat pemetaanya berdasarkan:[3]
1.
Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya
Menurut bentuk bahan ajar berdasarkan bentuknya dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar
dengar, bahan ajar pandang dengar dan
bahan ajar interaktif.
2.
Bahan Ajar Cetak (Printed)
Yaitu sejumlah
bahan yang disiapkan dan disiapkan dalam bentuk kertas, yang dapat
berfungsi untuk pembelajaran dan penyampaian informasi[4].
Contohnya:
a. Handout, merupakan bahan pembelajaran yang sangat
ringkas, bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi
dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik.
b. Buku teks, pelajaran pada umumnya merupakan bahan
tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya
yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku.
c. Modul, adalah
sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru
d. Lembar kegiatan
siswa (student work sheet),adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar
kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas.
e. Brosur, adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu
masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
f. Foto/gambar,
memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai
bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai
melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar peserta didik dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
3.
Bahan Ajar Dengar (Audio)
Yaitu bahan ajar yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema).[5]
Bahan ajar ini yaitu semua jenis bahan ajar
yang menggunakan sistem sinyal audio langsung, yang dapat dimainkan atau
didengar oleh seorang atau sekelompok orang.
Contohnya :Kaset, radio,
piringan hitam, dan compact dist.
4.
Bahan Ajar pandang dengar (Audiovisual),
Yang sering dengan bahan ajar pandang yakni segala sesuatu yang sering
dikenal dengan bahan ajar pandang yaitu sesuatu yang memungkinkan sinyal audio
dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Contoh : Video Compact dist dan film.
5.
Bahan ajar interaktif
(inetcactive teaching materials)
Yaitu bahan ajar yang dikombinasikan dari dua atau lebih media audio,
grafik,gambaar,animasi dan vidio.Yangpengunannya dimanupulasi atau diberi
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah.
Contoh ,Compact Dist Interaktif.[6]
6.
Bahan Ajar Menurut Cara
kerjanya
Menurut cara kerjanya bahn ajar dapat dibedakan menjadi lima macam, sebagimana dijelaskan sebagai berikut:
a.
Bahan ajar yang tidak
diproyeksikan,
Yakni bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di
dalamnya, sehingga peserta didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat,
dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya : foto, diagram, display, model,
dan lain sebagainya.
b.
Bahan ajar yang
diproyeksikan , yakni bahan yang
memerlukan proyektor dalam penyampaian bahan ajar terhadap peserta didik.
Contohnya: Slide, Film Strips,
Overbead Tranparancies (OHP) Dan Proyeksi Komputer.
c.
Bahan Ajar Audio, yakni bahan yang berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu media rekaman.
Untuk mempergunakannya, kita mesti memerlukan alat pemain (player) media
rekaman tersebut ,seperti tempo compo, CD player, VCD player, multimedia player, dan lain sebagainnya.
Contohnya: kaset, cd, flash disk , dan lain – lain .
d.
Bahan Ajar Video, yakni
bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang biasa berbentuk video tape player, VCD player dan sebagainnya. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan
ajar audio, maka bahan ajar ini juga memerlukan media rekaman, hanya saja bahan ajar ini dilengkapi dengan gambar. Jadi dalam tampilan, dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara secara bersamaan.
Contohnya: video, film, dan lain
sebagainnya.
e. Bahan Ajar (media)Komputer, yakni bebagai jenis bahan ajar non cetak yang membutuhkan komputer. Contohnya:
computer mediated instruction dan computer based multimedia atau hypermedia.
7.
Bahan Ajar Menurut
Sifatnya
Bahan ajar menurut sifatnya dapat dibagi menjadi empat macam, Bahan ajar yang
berbasiskan cetak misalnya: famlet, panduan belajar peserta didik, bahan
tutorial, buku kerja peserta didik, peta, charts, majalah, koran dan
sebagainya.
a.
Bahan ajar yang
berbasiskan cetak misalnya: buku famlet,panduan belajar siswa, bahan tutorial,
buku kerja siswa, peta, charts, foto
bahan dari majalah atau koran, dan lain sebagainnya.
b.
Bahan ajar yang
berbasiskan teknologi,misalnya: audio
cassette,siaran radio,slide,filmstrips,film,video
cassetes,siaran televisi,video interaktif, computer
based tutorial,dan multi media
c.
Bahan ajar yang
dipergunakan untuk praktek atau proyek, Misalnya: Kits sains, lembar observasi, lembar wawancara, dan lain
sebagainya.
d.
Bahan ajar yang dibutuhkan
untuk keperluan interaksi manusia ( terutama untuk keperluan pendidikan jarak
jauh ), misalnya: Telepon, hand phone,
video conferencing, dan lain
sebagainnya.
Zainuddin, dkk menambahkan jenis bahan ajar yang umumnya
diakui bermanfaadalam program pembelajaran
berdasarkan antara lain:
1.
Bahan ajar yang bersifat
memotifasi pesrta didik
Bahan ajar ini di rancang untuk menarik minat peserta
didik dalam berbagai kelompok belajar sehingga terdorong untuk mengikuti
program pembelajaran. Jenis bahan ajar yang
bersifat memotifasi ada dua yakni:
a.
Bahan ajar cetak, seperti
poster, famflet, brosur, bergambar dan komik.
b.
Bahan ajar elektronik
seperti: film,fiilm strip, radio, video, slogan radio, dan sebagainnya.
2.
Bahan ajar yang bersifat
pengajaran
Bahan ajar jenis ini terdiri dari beragam paket, seperti buku pelajaran permulaan(primer), buku kerja, buku guru, poster, alat peraga, dan sejenisnya bahan ajar ini digunakan saat waktu proses
belajar mengajar berlangsung.
3.
Bahan ajar lanjutan
Bahan ajar ini ditulis untuk tahap pasca proses
pembelajaran,yaitu bagi mereka yang baru mengenal huruf yang diharapkan
menerapkan keterampilan bahan ajar untuk menambah pengetahuan dan menjadikanya
membaca sebagai kebiasaan atau kesenangan. Bahan belajar ini berguna untuk
memperkuat keterampilan peserta didik yang sudah dikuasi sebelumnya serta untuk
peningkatan kualitas hidup mereka .
Contohnya, famplet dan buku kecil.
C.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN BAHAN AJAR SD/MI
Materi pembelajaran berada dalam
ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan materi pelajaran tentu saja
harus sejalan dengan ukuran-ukuran (kriteria)yang digunakan untuk memilih isi
kurikulum bidang studi bersangkutan. Kriteria pemulihanmateri pembelajaran yang
akan dikembangkan dalam sistem instruksional dan yang mendasari penentuan
strategi belajar mengajar :
1.
Kriteria
tujuan instruksional
Suatu materi pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai
tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi
tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2.
Materi
pembelajaran supaya terjabar
Perincian materi pembelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana
setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini
berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan
spesifikasi materi pelajaran.
3.
Relevan
dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pembeljaran yang
akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa
secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantanya adalah sikap, nilai an
keterampilan.
4.
Kesesuaian
dengan kondisi masyarakat.
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan
mampu hidup mandiri dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya
turut membaantu mereka memberikan pengalaman eduktif yang bermakna bagi
perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
5.
Materi
pembelajaran mengandung segi-segi etik.
Materi pembelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan
segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal
meraka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk
mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan
norma-norma yag berlaku di masyarakatnya.
6.
Materi
pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis.
Setiap materi pembelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas
ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun
secara berurutan dengan mempertimbankan faktor-faktor perkembangan psikologis
siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap
oleh si siswa daan dapat segera dilihat keberhasilannya.
7.
Materi
pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan
masyarakat.
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi
pelajaran. Buku sumber yang berlaku umumnya disususn oleh para ahi dalam
bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum
tentu lengkap sebagaimana yang harapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab
sumber utama memang adalah guru itu sendiri.
Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlununtuk disajikan kepada
para siswa berdasarkan ukuran pribadinya. Masyarakat juga merupakan sumber yang
luas, bahkan dapat dikatan sebagai materi belajar yang besar.[7]
Kalau kita mempelajari lebih dalam
mengenai materi pembelajaran maka kita akan dapat melihat adanya berbagai aspek
yang antara lain berupa konsep fakta, proses, nilai keterampilan, bahkan juga
terdapat sejumalah masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kehidupan
masyarakat.[8]
Istilah-istilah
tersebut pada garis besarnya ialah :
1.
Konsep
adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian yang umum, misalnya sumber
kekayaanalam yang dapat diperbaharui.
2.
Prinsip
adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak ukur untuk berfikir atau
merupakan suatu petunjuk untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu.
3.
Fakta
adalah sesuatu yang telah terjadi atau yaang tela dikerjakan atau dialami.
Mungkin berupa hal, objek atau keadaan. Jadi bukan sesuatu yang diinginkan atau
pendapat atau teori. Contoh proklamasi kemerdekaan RI adalah pada tanggal 17
Agustus 1945.
4.
Proses
adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan perkembangan. Suatu proses dapat
terjadi secara sadar atau tidak disadari. Dapat juga merupakan cara melaksanaan
kegiatan operasional (misalnya pabrik) atau proses pembutan makanan.
5.
Nilai
adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model. Umumnya nilai
bertalian dengan pengakuan atau kebenaran yang bersifat umum, tentang baik atau
buruk, misalnya: hukum jual beli, hukum koperasi unit desa dan sebagainya.
6.
Keterampilan
adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik. Berbuat dapat berarti secara
jasmaniah (menulis, berbicara dan sebagainya) dan dapat juga berarti rohaniah
(membedakan, menganalisis dan sebagainya). Biasanya kedua aspek tersebut tidak
terlepas satu sama lain, kendatipun tidak selalu demikian adanya.
Aspek-aspek tersebut, perlu menjadi
dasar pertimbangan dalam menentukan bahan pelajaran dan rincinya. Sesuatu
satuan bahasan yang telah ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang
konsep-konsep apa yang terkandung dalam topik tersebut, prinsip-prinsip apa
yang perlu disampaikan dan seterusnya.
Prinsip-prinsip ini juga erat
pertalinya dangan tujuan-tujuan instruksional khusus yang hendak dicapai.
Sesuatu TIK mungkin kebanyakan berisi sejumlah fakta atau berat kaitannya
dengan penyampaian sesuatu keterampilan. Dengan demikian guru harus
besifatkritis dan analisis. Janagan hanya terikat pada sub-sub pokok bahasan
yang tertera dalam GBPP saja. Guru perlu menelitinya dan melakukan serangkaian
pengayaan yang hendak dicapai.
Selain dari itu perlu ada
perencanaan yang sistematis agar waktu yang tersedia dalam suatu semester untuk
setiap bidang studi dapat dimanfaatkan secara optimal dan setiap pokok bahasan
dapat dipelajari oleh sisiwa sesuai dengan rencana.
D.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN BAHAN AJAR SD/MI
1.
Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Didalam
melakukan analisis kebutuhan bahan ajar didalamnya terdiri dari atas tiga tahapan yakni analisis terhadap
kurikulum, analisis terhadap sumber belajar, serta penentuan jenis serta judul
bahan ajar.
a.
Menganalisis Kurikulum
Langkah pertama ini ditunjukan untuk mentukan
kompetensi-kempetensi yang memerlukan bahan ajar. Untuk mencapai hal itu maka
kita meski mempelajari lima hal sebagai berikut :
Pertama.Standar
kompentensi, yakni kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap semester.
Kedua, Kompetensi
dasar, yakni sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Ketiga, Indikator
ketercapaianhasil belajar. Indikator adalah rumusan kompetensi yang spesifik
,yang dapat dijadikan acuan kriteria penilai dalam menentukan kompeten tidaknya
seseorang.
Keempat, materi pokok,
yakni sejumlah informasi utama, pengetahuan, keterampilan atau nilai yang
disusun sedemikian rupa oleh pendidik agar peserta didik mengusai kompetensi
yang telah ditetapkan.
Kelima,Pengalaman
belajar,yakni suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik supaya dilakukan oleh
para perta didik agar mereaka mengusai kompetensi yang telah ditentuakn melalui
kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan.[9]
Itulah lima komponen utama yang harus kita
pahami sebelum kita melakukan analisis kurikum. Kemudian ,jika kita sudah sampai
pada analisis pengalaman belajar ( yang telah dilakukan oleh peserta didik)
tersebut, maka proses akhir masih pada tahap pertama,adalah membuat
Matriksnya.Matrik analisis kebutuhan bahan ajar berisi sejumlah kolom yang
terdiri atas kompetensi dasar, indikator ,materi pokok, pengalaman belajar, dan
jenis bahan ajar.
Adapun contoh matriks analisis kurikulum, bisa
dilihat pada kotak berikut :
Contoh
1:
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Jenjang : IV MI
Semester : 1
Standar
kompetensi :
1.
Mendengarakan ( kompetensi dasar : Mendengarkan
penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol daerah atau lambang korps)
2.
Berbicara ( Kompentensi dasar : mendeskripsikan secara lisan tempat
sesuai denah an petunjuk pengunaan suatu alat.
3.
Membaca (kompetensi dasar :memahami teks agar
panjang kira-kira 150-200 kata,pentunjuk pemakaian ,dan makna kata dalam kamus
atau ensiklopedia)
4.
Menulis (kompetensi dasar: Mengungkapkan
pikiran,persaan dan informasi secara tertulis dalam bentuk
Percakapan,petunjuk,cerita dan surat.
Tabel 1. Matriks analisis kurikulum mata
pelajaran bahasa indonesia kelas IV MI.[10]
Kompetensi dasar
|
Indikator
|
Materi pokok
|
Pengalaman Belajar
|
Jenis Bahan Ajar
|
Membuat
gambar/denah berdasarkan penjelasan yang didengar
|
Menggambar sesuai petunjuk yang
disampaikan oleh guru dengan benar
Membuat denah sesuai petunjuk yang
disampaikan oleh guru dengan benar
|
Petunjuk
Menggambar
Petunjuk membuat denah
|
Membuat
gambar /denah lokas kantor-kantor pemerintahan diwilayah desa belitar untuk
mengetahuai lokasi dan kantor tersebu secara tepat
|
Video,
Model atau maket.
|
b.
Analisis Sumber Belajar
Setelah melakukan analisis kurikulum, langkah
selanjutnya dalam menganalis kebutuhan belajar adalah menganalisis sumber
belajar. Apa dan bagaimana analisis sumber belajar itu dilakukan, tidaklah
susah. Yang penting kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sumber belajar
yang akan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan
bahan ajar perlu dilakukan analisis. Andapun kriteria analisis terhadap
sumber belajar tersebut dilakukan berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan
kemudahan dalam memanfaatkannya. Cara analisis sumber belajar adalah dengan
menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
Berikut ini merupakan penjelasan kriteria dalam menganalsis sumber belajar.
1)
Kriteria Ketersediaan
Kriteria ketersediaan berkenaan dengan ada tidaknya sumber belajar di
sekitar kita. Jadi kriteria pertema ini mengacu pada pengadaan sumber belajar.
Usahakan agar sumber belajar yang kita gunakan prakti dan ekonomis, sehingga
kita mudah untuk menyediakannya. Jika sumber belajar tidak ada atau tempatnya
jauh, maka sebaiknya jangan kita gunakan.
2)
Kriteria Kesesuaian
Kriteria kesusaian
maksudnya adalah apakah sumber belaar itu sesuai atau tidak dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama yang dilakukan dalam
kriteria kedua ini adalah memahami kesesuaian sumber belajar yang dipilih
dengan kompetensi yang mesti dicapai oleh peserta didik. Jika sumber belajar
tenyata dinilai membantu peserta didik untuk menguasai kompetensi yang harus
mereka kuasai, maka sumber belajar itu layak untuk digunakan. Namun, jika
tidak, sebaiknya jangan digunakan.
3)
Kriteria Kemudahan
Kriteria kemudahan
maksudnya adalah mudah atau tidaknya sumber belajar itu disediakan maupun
digunakan. Jika sumber belajar itu membutuhkan persiapan, keahlian khusus,
serta perangkat lain yang rumit, sedangkan kita jelas-jelas belum mampu untuk
menggunakannya, maka sebaiknya jangan digunakan. Kita sebaiknya memilih sumber
belajar yang mudah pengadaan maupun pengoperasiannya. Dengan demikian, bahan
ajar itu bisa benar-benar efektif membuat peserta didik menguasai kompetensi
yang telah ditetapkan.
c.
Memilih dan Menentukan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam analisis kebutuhan bahan ajar adalah memilih dan
menentukan bahan ajar. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria
bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai
kompetensi. Karena pertimbangan tersebut, maka langkah-langkah yang hendaknya
kita lakukan antara lain menentukan dan membuat
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi
dasar yang akan diraih oleh peserta didik, serta menetapkan jenis dan bentuk
bahan ajar berdasarkan analsis kurikulum dan analisis sumber bahan.
Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga prinsip yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam memilih dan menentukan bahan ajar, yaitu :
1)
Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip
relevansi yaitu bahan ajar yang dipilih sebaiknya ada hubungannya dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2)
Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip
konsistensi, bahan ajar yang dipilih harus mempunyai niai keajegan. Jadi,
antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik dengan bahan ajar
yang telah disiapkan mempunyai keselarasan dan kesamaan.
3)
Prinsip Kecukupan
Dalam prinsip
kecukupan, ketika kita memilih bahan ajar, hendaknya dicari yang memadai untuk
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
2.
Menyusun Peta Bahan Ajar
Menurut Diknas
(2004), paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar
,yakni :
a.
Untuk mengetahui jumlah bahan ajra yang harus
ditulis .
b.
Mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar.
c.
Menentukan sifat bahan ajar ( Dependent dan indefendent )
3.
Membuat Struktur Bahan Ajar
Langkah ketiga dalam pembuatan bahan ajar adalah membuat struktur bahan ajar. Bahan ajar terdiri dari atas
susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga menjadi sebuah bangunan
utuh yang layak disebut sebagai bahan ajar. Susunan atau bangunan atau bangunan
bahan ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar. Sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur berbeda.
Oleh karena itu, kita perlu memahami dan mengetahui masing-masing bentuk bahan
ajar tersebut agar bisa membuat berbagai bahan ajar yang baik. Namun, dari beraneka ragam
struktur bahan ajar yang ada, secara umum ada tujuh komponen dalam setiap bahan
ajar, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
4.
Teknik Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu
Dipahami
a.
Teknik penyusunan bahan ajar cetak
Dalam teknik penyusunan bahan cetak, ada
beberapa ketentuan yang hendaknya kita jadikan pedoman, diantranya sebagai
berikut :
1)
Judul atau materi yang disajikan harus
berintikan kompentensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta
didik.
2)
Untuk menyusun bahan cetak, ada enam hal yang
harus dimengerti (Steffe dan Ballstedt dalam Diknas, 2004), yaitu:
a)
Susunan tampilan harus jelas dan menarik.
b)
Bahasa yang mudah.
c)
Mampu menguji pemahaman.
d)
Adanya stimulan.
e)
Kemudahan dibaca.
f)
Materi intruksional.
b.
Teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio
Bahan ajar Audio merupakan salah satu bentuk bahan ajar bahan
ajar yang menggunakan teknologi. Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi
beberapa hal sebagai berikut:[11]
1)
Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau
materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
2)
Adanya petunjuk penggunaan.
3)
Informasi pendukung dijelaskan secara
jelas,padat,dan menarik dalam bentuk tertulis yang kemudian direkam dalam pita
kaset,piringan hitam(PH) atau compact
disc (CD).
4)
Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain.
5)
Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya
dari tugas yang diberikan yaitu, sewaktu peserta didik menirukan apa yang
mereka dengar.
6)
Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat
memperkaya materi, misalnya buku, majalah, internet, atau jurnal hasil
penelitian sebagai bahan dalam membuat program audio.
c.
Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual
Untuk Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio
Visual, harus diakuai memang cukup rumit. Menurut Diknas (2004), beberapa
teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual meliputi:
1)
Analisis kurikulum
2)
Penentuan media
3)
Skema yang sekuensi ( biasa dikenal dengan
skenario) dari sebuah program video/flim atau skrip.
4)
Penggambilan gambar.
5)
Proses editing.
d.
Teknik
Penyusuanan Bahan Ajar Interaktif
Secara garis besar, berikut adalah teknik
penyusunan Bahan Ajar Interaktif Menurut Diknas(2004).
1)
Dalam penyusunan bahan ajar interaktif
,diperlukan pengetahuan dan keterampialan pendukung yang memadai,terutama dalam
mengoperasikan peralatan seperti komputer,kamera video,dan kamera foto.
2)
Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam
bentuk compact disc.
3)
Menurunkan judul dari kompetensi dasar atau
materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
4)
Menuliskan petunjuk pembelajrannya.
5)
Menjelaskan informasi pendukung secara
jelas,padat dan menarik dalam bentuk tertulis maupun gambar diam atau bergerak.
6)
Menuliskan tugas-tugas dalam program interaksif
.
7)
Melakukan penilaian terhadap hasil karya dari
yang diberikan yang pada akhir pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui
komputer.
8)
Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat
memperkaya materi,misalnya buku,majalah,internet dan jurnal hasil penelitian
sebagai bahan dalam membuatan program bahan ajar interaktif.
E.
MENENTUKAN CAKUPAN DAN URUTAN BAHAN AJAR SD/MI
1.
Penentuan Satuan
Bahan Ajar Sebagai Landasan bagi Penyusunan Satuan pelajaran
Dari beberapa satuan pelajaran yang telah dikembangkan oleh para guru
tampak belum adanya kesamaan pengertian tentang dasar yang digunkan untuk
menentukan bahan untuk dijadikan landasan penulisan suatu pelajaran. Ada sementara
laporan yang menyatakan, bahwa satuan pelajaran didasarkan atas waktu.
Misalnya
adayang menetapkan bahwa satu semester dapat dibagi dalam lima satuan waktu,
hingga disusunlah lima satuan pelajaran. Cara bekerja bahwa seperlima dari
satuan program semester bukan merupakan kebetulan.
Ada
sementara orang yang cenderung menentukan satuan pelajaran dalam satuan waktu
yang lain. Jelas satuan pelajaran bukannya satuan waktu melainkan lebih ditentukan oleh adanya satuan
pengertian atau konsep itu satuan masalah yang kalau dipelajari oleh para peserta didik untuk
mencapai penguasaan suatu tingkat pemahaman, pengetahuan atau keterampilan.
Dengan
kata lain satuan pelajaran janganlah semata-mata didasarkan atas satuan waktu
melainkan didasarkan adanya satuan konsep atau pengertian atau masalah yang
tercermin dalam satuatau beberapa pokok bahasan.[12]
2.
Cara Menentukan Suatu Satuan Pelajaran
Setiap
penyusunan satuan pelajaran didalam pelaksanaan kurikulum 1975 diharapkan
melakukan langkah-langkah[13],
berikut :
a.
Mendalami pokok-pokok bahasan dalam GBPP dan
perannya dalam mencapai tujuan-tujuan kurikulum dan intruksional umum.
b.
Mengkategorikan bahab-bhan pengajaran dalam
satuan-satuan konsep pengertian atau masalah yang dalam hal beberapa pokok
bahasan bahan-bahan pengajaran saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
c.
Menetapkan satuan-satuan konsep dan pengertian
atau masalah sebagai satuan bahasan
d.
Menetapkan perbandingan peranan antara berbagai
satuan bahasan tersebut unutuk menentukan alokasi waktu bagi setiap satuan.[14]
F.
SUMBER BAHAN AJAR SD/MI
Sumber bahan
ajar adalah sarana untuk mendukung penyampaian materi pembelajaran. Buku sumber
bahan ajar dapat berbagai macam, seperti buku teks pelajaran, modul, diktat,
atau karya terjemahan. Penulisan buku ajar merupakan komponen pengembangan
profesionalisme guru sehingga guru diharapkan dapat menghasilkan buku, modul,
atau diktat.
1.
Buku Teks Pelajaran
Buku teks
pelajaran adalah sumber utama rujukan bahan ajar yang digunakan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Bila merujuk pada KTSP, maka buku teks pelajaran
harus mengacu pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang
telah ditetapkan sehingga membantu siswa untuk memahami materi yang
disampaikan.
2.
Diktat
Diktat adalah
bahan ajar tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan
oleh guru/dosen untuk mempermudah dalam menyampaikan materi mata pelajaran atau
bidang studi dan mempermudah siswa memahaminya dalam proses pembelajaran.
Diktat diartikan pula sebagai buku pelajaran yang disusun guru/dosen berupa
stensilan atau foto copy (bukan cetakan). Diktat dapat dikembangkan menjadi
buku teks atau buku ajar yang diterbitkan oleh suatu Penerbit dan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan suatu karya ilmiah.
3.
Buku Referensi
Buku refrensi adalah buku yang dijadikan sumber
rujukan dalam penulisan suatu karya ilmiah seperti makalah, skripsi, Thesis
atau Desertasi. Buku referensi disusun oleh pakar yang menguasai suatu bidang
ilmu tertentu seperti ilmu pendidikan, ekonomi, politik. Penyusunan materi
tulisannya berdasarkan tema dan substansi keilmuan yang terkandung dalam teman
tersebut yang dikembangkan dalam tulisan merujuk pada buku-buku referensi yang
relevan dengan tema yang menjadi bahan kajian tulisan.
4.
Modul
Modul adalah
materi pembelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis dan sedemikian
rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
Modul juga berarti bahwa kegiatan proses pembelajaran yang dapat dipelajari
oleh siswa dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing (biasa juga disebut
tutor), meliputi perencanaan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara
jelas, penyediaan materi pembelajaran, bahan yang dibutuhkan, dan alat untuk
penilai dalam mengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaian mata pelajaran.
Salah satu
usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah menulis bahan ajar dan
buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Guru harus selektif dalam memilih buku yang
layak dan berkualitas. Untuk memacu kreativitas guru, dimungkinkan pula untuk
menulis buku teks pelajaran. Penulisan buku teks pelajaran harus mengacu pada
rambu penilaian yang telah ditetapkan oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk) dan Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Agar pelaksanaan pendidikan di SD/MI dapat mencapai tujuan maka perlu
disediakan sumber belajar untuk semua mata pelajaran. Di samping berbagai
sumber belajar yang berciri khas mata pelajaran, perlu disediakan diruangkelas,
ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang UKS yang juga dipakai untuk
konseling, tempat beribadah dan tempat berolahraga. Walaupun belum ada
ketentuan mengenai pemanfaatan TIK di SD/MI, dewasa ini sejumlah SD/MI yang
memiliki ruang komputer dan laboratorium bahasa. Kelengkapan sebagai sumber
belajar sering djadikan indikator mutu pendidikan dan sebagai daya tarik,
karena tidak jarang masyarakat menganggap semakin lengkap dan modern sumber
belajar yang tersedia semakin bermutu pendidikan sekolah itu.
Dengan berkembangnya konsep teknologi pendidikan pada umunya serta pusat
sumber belajar pada khususnya, sejumlah SD/MI membentuk Pusat Sumber
Belajar (PSB) disekolah. Namun
penyelenggaraan PSB itu masih dalam pengertian sempit, walaupun sungguh
pemahaman atas konsep PSB itu sudah cukup baik.[15]
Belum berkembangnya PSB di SD/MI terutama disebabkan oleh tiga faktor
utama.
1.
Belum adanya struktur
organisasi PSB yang dibakukan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembentukan unit PSB memerlukan tenaga, sarana, dan dana. Ketiga sumber daya
itu sulit dapat diperoleh oleh sekolah kalau tidak ada dasar hukumya, khususnya
untuk SD/MI Negeri.
2.
Di sekolah belum tersedia
tenaga pengelola yang memiliki pengetahuan dan keteramilan membentuk, mengelola,
dan mengembangkan PSB secara utuh. Padahal, berbagai sumber belajar di SD/MI
membutuhkan pengelolaan yang mampu merencanakan, mengorganisasikan
pemanfaatannya, serta membantu guru serta siswa mengintegrasikan sumber belajar
itu kedalam proses pembelajaran disetiap mata pelajaran sesuai dengan tatanan
kurikulum.
3.
Banyak SD/MI yang memiliki
hanya sedikit sumber belajar sehingga sekolah menganggap pembentukan PSB belum
diperlakukan.[16]
G.
STRATEGI DALAM MEMANFAATKAN BAHAN AJAR SD/MI
Bahan
ajar merupakan sarana, alat atau instrumen yang baik dan memberikan pengaruh
besar terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Manfaat dari bahan
ajar itu adalah sebagai berikut:
1.
Manfaat Bagi Guru
a.
Memperoleh bahan ajar yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
b.
Tidak bergantung pada buku teks yang terkadang
sulit didapat
c.
Memperkaya wawasan karena dikembangkan dengan
menggunakan berbagai referensi
d.
Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman
guru dalam menyusun bahan ajar
e.
Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dan peserta didik, karena peserta didik akan merasa lebih percaya
kepada gurunya maupun kepada dirinya
f.
Dapat dikumpulkan menjadi buku dan dapat
diterbitkan
2.
Manfaat Bagi Peserta Didik
a.
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b.
Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan
mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
c.
Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya
Strategi dalam memanfaatkan bahan ajar itu terdapat 2 strategi yaitu :
1.
Strategi penyampaian bahan
ajar oleh guru
Diantaranya adalah :
a. Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika harus menyampaikan materi
pelajaran lebih dari satu,guru menyampaikan materi seluruh secara serentak
kemudian di bahas satu persatu materi yang kurang difahami ( metode global )
b. Strategi penyampaian suksesif yaitu jika guru menyampaikan materi pelajaran
lebih dari satu secara mendalam kemudian secara berurutan menyajika materi
secara mendalam pula.
c. Strategi penyampaian fakta yaitu jika guru menyampaikan materi pembelajaran
yang termasuk kedalam jenis fakta.
d. Strategi penyampaian konsep yaitu materi pelajaran berupa definisi dan
pengertian. Tujuan penyampaian ini agar peserta didik lebih faham untuk
menemukan ciri-ciri, unsur-unsur dan lain sebagainya.
e. Strategi penyampaian prinsip yaitu yang termasuk jenis mata pelajran dalam
bentuk prinsip yaitu dalil, rumus dan lain sebagaiinya.
f. Strategi penyampaian prosedur yaitu agar peserta didik mampu melakukan
kegiatan/ praktek berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan.
2.
Strategi mempelajari bahan
ajar oleh siswa
Dalam mempelajari bahan ajar oleh siswa dapat di kelompokkan menjadi empat
jenis, yaitu :
a. Menghafal
b. Menggunakan
c. Menemukan
d. Memilih
v
LATIHAN
Untuk
lebih memantapkan pemahaman anda tentang materi yang dikemukakan di atas, anda
diminta untuk melakukan tugas latihan berikut ini :
Tugas
Individual
1. Uraikan
pengertian Bahan / Materi Ajar menurut pendapat Anda ?
2. Apakah Bahan
Ajar/ Materi itu Penting bagi Pembelajaran, Mengapa, Jelaskan !
3. Bagaimanakah
langkah-langkah pembutan bahan ajar?
4. Bagaimana
Strategi yang anda gunakan dalam memanfaatkan bahan/materi ajar dalam
pembelajaran di kelas ?
Tugas Kelompok
Petunjuk
Latihan
Buatlah
rancangan bahan/materi bahan ajar dalam suatu mata pelajaran di SD/MI kelas III
dan IV, dalam bentuk yang berbeda-beda
dalam masing-masing kelompok ( Outline, Modul, LKS, dan bahan ajar audio visul
)
1.
Pembagian
kelompok diatur oleh ketua kelas masing-masing
2.
Maksimal setiap satu kelompok berisi 4 orang
3.
Topik yang menjadi tugas anda adalah
- Materi kelas
III dan IV, ( pilih salah satu )
- Pilihan Mata
pelajaran ( IPA, IPS, PKN, FIQIH, SKI, QU’AN HADIST )
v
RANGKUMAN
Dari
penjelasan diatas, kiranya dapat dirangkum beberapa poko pikiran sebagai
berikut :
Bahan
pembelajaran merupakan susunan sistematis materi pembelajaran dari berbagai
sumber bahan pembelajaran baik tertulis seperti buku pelajaran, modul, handout,
LKS maupun yang tidak tertulis seperti maket, bahan ajar audio, bahan ajar
interaktif yang di pakai atau digunakan sebagai pedoman atau panduan oleh
pendidik atau instruktur dalam proses belajar dan pembelajaran.
Jenis-
jenis bahan ajar Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya, dikelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang
dengar dan bahan ajar interaktif. Bahan Ajar Menurut Cara kerjanya dibedakan menjadi lima macam, yaitu,
Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, Bahan ajar yang diproyeksikan , Bahan Ajar
Audio, Bahan Ajar Video, Bahan Ajar (media) Komputer. Bahan ajar menurut
sifatnya dapat dibagi menjadi empat macam, Bahan ajar yang berbasiskan cetak ,
Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, untuk praktek atau proyek, Bahan ajar
yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia.
Prinsip-Prinsip dalam memilih bahan Ajar adalah Kriteria tujuan instruksional Relevan dengan
kebutuhan siswa, Kesesuaian dengan kondisi masyarakat, Materi pembelajaran
tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis, Materi
pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan
masyarakat.
Langkah-langkah pembuatan bahan ajar adalah
melakukan analisis kebutuhan bahan ajar, menyusun peta bahan ajar, membuat struktur bahan ajar, teknik
penyusunan bahan ajar yang perlu dipahami.
Sumber bahan ajar adalah sarana untuk mendukung penyampaian materi
pembelajaran.Diantranya adalah buku teks, diktat, buku referensi, modul dan
perpustakaan.Strategi dalam memanfaatkan sumber belajar adalah menggunakan
secara efektif dan efesiensi bahan ajar yang suda tersedia dan membuat bahan
ajar yang memang belum disediakan di sekolahan dalam bentuk kekreatifan guru
dalam mengajar dikelas.
v
TES FORMATIF
1.
Yang termasuk dalam bahan
ajar cetak adalah...
a. Handout
b. Audio
c. Power Point
d. LCD
2.
Apa yang di maksud dengan
bahan ajar....
a. Materi yang digunakan untuk mengajar
b. Susunan sistematis materi pembelajaran dari berbagai sumber mata pelajaran
c. Media dan strategi yang di gunakan guru
d. Teknik yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
3.
Dalam pembutan bahan ajar
di perlukan prinsip-prinsip untuk membuat bahan ajar, salah satu prinsip dari
bahan ajar adalah...
a. Simple dan menarik
b. Singkat dan jelas
c. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
d. Tepat guna dan mudah digunkan
4.
Apa yang di maksud dengan
prinsip Prinsip Konsistensi dalam memilih bahan ajar?....
a.
Sesuai dengan kondisi
peserta didik
b.
Tepat guna dalam
menyampaikan materi pelajaran di kelas
c.
Ada hubungan dan
keterkaitan dengan proses pembelajaran
d.
Adanya keajekan peserta
didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran
5.
Bahan ajar dapat di
bedakan menjadi beberapa macam, yang termasuk bahan ajar yang berdasarkan
sifatnya adalah....
a. Digunakan dan diproyeksikan untuk keperlun interaksi manusia
b. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan
c.
Bahan ajar yang bersifat
memotifasi pesrta didik
d. Bahan ajar elektronik
6.
Berikut ini adalah bagian
dalam cara penyusunan teknik bahan ajar interaktif, yang buakn termasuk di
dalamnya adalah...
a. Menurunkan
judul dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya
materi.
b.
Menuliskan petunjuk pembelajrannya.
c.
Menjelaskan informasi pendukung secara
jelas,padat dan menarik dalam bentuk tertulis maupun gambar diam atau bergerak.
d.
Proses pengambialn gambar
dan editing
7.
Sumber bahan ajar dalam
pembelajaran biasanya sudah ada yang di tetapkan dan ada juga yang tidak di
tetapkan akan tetapi bisa di jadikan sebagai sumber belajar, contoh dari sumber
bahan ajar yang tidak ditetapkan akan tetapi bisa di manfaatkan sebagai bahan
ajar daam pembelajaran adalah...
a. Buku diktat
b. Buku referensi
c. Lingkungan
d. Modul dan LKS
8.
Dibawah ini termasuk
manfaat bahan ajar bagi guru, kecuali...
a.
Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya
b. Memperoleh
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa
c. Tidak
bergantung pada buku teks yang terkadang sulit didapat
d. Memperkaya
wawasan karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi
9.
Yang termasuk manfaat
bahan ajar bagi murid adalah......
a.
Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman
dalam menyusun bahan ajar
b. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta
didik, karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya maupun
kepada dirinya
c. Dapat
dikumpulkan menjadi buku dan dapat diterbitkan
d. Kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik.
10.
Apa strategi yang
digunakan oleh guru jika mata pelajaran yang di ampu banyak dan hanya beberapa
materi saja yang di perdalam secara spesifik....
a. Strategi urutan penyampaian simultan
b. Strategi penyampaian suksesif
c. Strategi penyampaian fakta
d. Trategi penyampaian konsep
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci
jawaban tes formatif 1 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah
jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1
Jumlah
jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = X
100%
Jumlah soal
|
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 79% = cukup
< 70%= kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan
80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Jika
masih dibawah 80% anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 1, terutama
bagian yang belum dikuasai.
KUNCI JAWABAN
1. A 6. D
2. B 7. C
3. C 8. A
4. D 9. D
5. A 10. A
GLOSARIUM
Audio Cassette : media penyimpan
data yang umumnya berupa lagu
Booklet : buku kecil yang tak berjilid
Brosur: bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yg
disusun secara bersistem
Computer Based Tutorial : Pembelajaran yang menggunkan computer untuk melakukan psuatu
penjelasan
Famlet :
semacam buku kecil yang berisi beberapa bagian
Filmstrips: media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya sama dengn media slide
hanya saja filmstrips ini terdiri beberapa film yang merupakan satu kesatuan
seperti suatu rangkaian
Instructional Materials : materi/ bhan yang digunakan dalam pengajaran.
Kits Sains : alat yang
digunakan dalam pembelajran sain/ IPA
Leafet :
buku kecil semacam pamphlet jika dapat dilipat menjadi empat halaman.
Perpustakaan
Elektronik: perpustakaan yang memberikan pelayanan untuk
memperoleh informasi dalam format elektronik serta dapat diakses melalui
internet dalam bentuk audio, visual, audiovisual dengan menggunakan computer.
Perpustakaan seperti ini juga di sebut perpustakaan digital.
Sumber belajar : segala
sesuatu yang mengandung informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran.
Sumber belajar termasuk pesa (message), orang, bahan, alat, prosedur dan
lingkungan.
Slide : satu tampilan dilayar berupa uraian, grafik atau gambar yang
dugunakan untuk mempresentasikan sesuatu.
Video Conferencing : seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan
dua pihak atau lebih dilokasi berbeda
dapat berinteraksi melalui video secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik , Omar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
System, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011.
Harjanto, Perencanaan
Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta, 2008.
Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Yogyakarta: Diva Press, 2014.
Rahmi, Aida dan Harmi, Hendra, Pengembangan
Bahan Ajar MI, Curup: Lp2 STAIN Curup,
2013.
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2014
Zaman, Badru, Dkk, Media dan
Sumber Belajar TK, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013.
[1] Omar Hamalik, Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011
), hlm. 139
[2] Sitepu, Pengembangan
Sumber Belajar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014 ), hlm.183
[3] Aida Rahmi dan Hendra Harmi, Pengembangan Bahan Ajar MI, (Curup: Lp2 STAIN Curup, 2013),
hal.14
[4] Andi Prastowo, Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif
( Yogyakarta: Diva Press, 2014), hlm 40
[5] Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2013), hlm. 4.20
[6] Aida Rahmi dan Hendra Harmi,
Op.Cit, hlm.15
[7] Harjanto, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, `2008), hlm
222-224
[8] Ibid, Hlm 220-221
[9] Andi Prastowo, Op.Cit, hlm 50-52
[10] Ibid. hlm 53-54
[11] Ibid, hlm 72-74
[12] Harjanto, Perencanaan
Pengajaran, ( Jakarta : PT Renika Cipta, 2011 ), hlm.225
[13] Ibid.
[14] Ibid, hlm. 226
[15]Sitepu, Pengembangan...,
Op.Cit, hlm, 100-101.
[16] Ibid, hlm.102
izin kopas yaa kak:)
ReplyDeleteKak izin mengutip sebagian ya
ReplyDeleteIzin mengutip kak
ReplyDeleteizin mengutip sebagian yah kak
ReplyDeleteizin mengutip y kak
ReplyDeleteizin copas ya kak buat ppt. terimakasih
ReplyDeleteIzin copas yh kk😊
ReplyDelete