A.
PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN SD/MI
Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan. Gearlach & Ely (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu
memperolah pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Atwi Suparman (1997)
mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.[1]Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan.[2]
Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga
idea tau gagasan itu sampai pada penerima. Media dalam arti luas adalah
kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta
didik dapat memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang baru.[3]
Kata pembelajaranbelajar mendapat awalan “pem” dan akhiran “an”
menunjukkan bahwa ada unsure dari luar (eksternal) yang bersifat
“intervensi” agar terjadi proses belajar. Pembelajaran merupakan upaya yang
dilakukan oleh factor eksternal agar terjadi proses belajar pada diri individu
yang belajar. Menurut Briggs dan Wagner, pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar peserta
didik.[4]
Menurut Heinich, molenda dan russel edia merupakan saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berararti perantara, yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima
pesan (a receiver).
Contoh media bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan antara
media dengan pesan (messages) dan
metode (methods) dalam pembelajaran
digambarkan oleh Heinich,dkk dalam gambar
10.1.
Unsur- Unsur Media
Pembelajaran
Unsur pesan (software)
adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/topic tertentu yang akan
disampaikan atau dipelajari anak, sedangkan unsur perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan
yang digunakan untuk menyajikan pesan tersebut. Dengan demikian, sesuatu baru
bisa dikatakan media pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut.
Jadi, media pembelajaran adalah sebuah perantara yang digunakan oleh
guru untuk memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik dalam
proses belajar mengajar atau sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengatahuan dalam interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik.
B.
FUNGSI MEDIA
PEMBELAJARAN SD/MI
Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang
konkret, baik dalam konsep maupun faktanya.Bahkan dalam realitasnya belajar
seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada
dibalik realitas.Oleh karena itu media memiliki andil untuk menjelaska hal-hal
yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Dalam hal-hal tertentu
media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Namun demikian seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, tetap tidak
bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu yang
memfasilitasi guru dalam pengajaran. Dalam proses belajar mengajar, fungsi
media menurut Nana Sudjana adalah:
1.
Sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.
Penggunaan
media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan
hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
3.
Penggunaan
media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar
mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
4.
Penggunaan
media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.[5]
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi media adalah untuk
menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar, melengkapi dan memperkaya
informasi dalam kegiatan belajar mengajar, menambah variasi dalam menyajikan
materi, memungkinkan peserta didik memilih kegiatan belajar sesuai dengan
kemampuaan bakat dan minatnya.[6]
Lebih spesifik lagi fungsi penggunaan media menurut penulis
adalah sebagai berikut:
1.
Menarik
perhatian siswa
2.
Membantu untuk
mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
3.
Memperjelas
penyajian pesan
4.
Mengatasi
ketrerbatasan ruang
5.
Pembelajaran
lebih komunikatif dan produktif
6.
Waktu
pembelajaran bisa dikondisikan
7.
Menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar
8.
Meningkatkan
motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan semangat belajar
9.
Melayani gaya
belajar siswa yang beraneka ragam
10.
Meningkatkan
kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
C.
TUJUAN &
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN SD/MI
1.
Penggunaan
media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi
tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang
lebih efektif.
2.
Media
pembelajaran merupakan bagian internal dari keseluruhan proses pembelajaran.
Hal yang mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu
komponen yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen
lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3.
Media
pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan dan nisi
pembelajaran. Hal yang mengandung makna bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran harus selalu melihat kepada tujuan atau kemampuan yang akan
dikuasai anak dan bahan ajar.
4.
Media
pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Hal ini mengandung arti
bahwa media pembelajaran dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan
lebih cepat.
5.
Media
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pada
umumnya hasil belajar anak dengan menggunakan media pelajaran lebih tahan lama
mengendap dalam pikirannya sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang
tinggi.
6.
Media
pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir. Oleh kraena
itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.[7]
D.
JENIS-JENIS
MEDIA PEMBELAJARAN SD/MI
Cukup banyak jenis dan bentuk media yang dikenal pada masa ini,
dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah
ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
1.
Media
Visual
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui
penglihatan pemirsa atau media yang hanya dapat dilihat.Jenis media visual ini
tampaknya yang paling sering digunakan oleh guru sd/mi untuk membantu
menyampaikan isi dari tema pembelajaran yang sering dipelajari.Media visual
terdiri atas media yang dapat diproyeksikan
(projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang
menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) untuk menanyangkan gambar atau
tulisan yang akan tampak pada layar (screen).media
proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam(still picture) dan proyeksi gerak,
misalnya gambar gerak(motion picture).
Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan
tertentu yang cukup memadai, baik dari segi ukuran maupun intensitas cahayanya.
Jenis-jenis alat proyeksi yang biasa digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran di SD/MI diantaranya OHP (overhead
projection) dan slide suara (soundslide).
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas media gambara
diam/mati, media grafis, media model, dan media realita.
a.
Gambar
diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik
atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia,binatang,tempat atau
objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar
diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri, yaitu berupa
sekumpulan gambar diam yang saling berhubungan satu dengan yag lainnya.
Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini,
diantaranya adalah :
b.
Media
ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret
c.
Banyak
tersedia dalam buku-buku, majalah,surat kabar, kalender dan sebagainya
d.
Mudah
menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain
e.
Tidak
mahal, bahkan mungkn tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaanya
f.
Dapat
digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua tema.
Ada beberapa kelemahan dari media ini, yaitu terkadang ukuran
gambar terlalu kecil jika digunakan pada kelas besar.Gambar diam juga merupakan
media dua dimensi dan tidak menimbulkan gerak.
a.
Media
grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang
secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pembelajaran. Unsur-unsur
yang terdapat dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat
digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan penggunaan kata-kata, angaka
serta bentuk symbol (lambang). Apabila anda akan menggunakan media grafis ini
anda harus memahami dan mengerti arti symbol-simbolnya sehingga media ini akan
lebih efektif untuk menyajikan tema kepada anak. Karakteristik media ini,
sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan mudah disimpan serta dibawa.
Jenis-jenis media grafis ini dia antaranya adalah grafik, bagan, diagram,
poster, kartun dan komik.
b.
Media
model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran di SD,
media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang
terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang
terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan atau objek yang terlalu rumit untuk
dibawa kedalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenis media
model diantaranya adalah model padat (solid
model), model penampang(cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama.
Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga
lbih kecil atau lebih besar dari objek sesungguhnya.
c.
Media
realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan
pengalaman langsung (direct experience)
kepada anak. Realia ini merupakan benda
yang sesungguhnya, seperti mata uang, tumbuhan, binatang yang tidak
berbahaya.
2.
Media
Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema.
Contoh media audio adalah program kaset suara dan program radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran sd atau mi pada umumnya
untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan
mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif,media ini mengandug kelemahan yang
harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya. Terdapat beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan apabila anda akan menggunakan media audio
di sd atau mi yaitu sebagai berikut
a.
Media ini hanya mampu melayani secara baik mereka yang sudah memiliki
kemampuan dalam berpikir abstrak, sedangkan kita mengetahui bahwa anak sd atau
mi kelas rendah masih dalam proses dari berfikir konkrit kepada berfikir
abstrak. Oleh karena
itu, media audio untuk anak sd atau mi kita perlu melakukan berbagai modifikasi
yang dalam penggunaanya disesuaikan dengan kemampuan anak. Jika tujuan
pembelajarannya adalah melatih pendengaran anak, sebelum menggunakan media
audio kita harus memberikan gambaran yang konkrit dari mana bunyi itu berasal.
Misalnya, kita ingin anak dapat menebak hewan apa yang didengarnya dari kaset
audio. Maka sebelumnya anak harus mengenal hewan-hewan tersebut secara konkrit
dan mengetahui bagaimana bunyinya.
b.
Media
ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinngi dibandingkan media
lainnya. Oleh karena itu, apabila akan menggunakan media ini di sd atau mi,
dibutuhkan teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.
c.
Karena
sifatnya yang auditif jika anda ingin hasil belajar yang dicapai anak lebih
optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual. Kotrol belajar
bisa dilakukan melalui penugasan pembendaraharaan kata, bahasa, dan susunan
kalimat
2.
Media
Audiovisual
Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media
visual atau biasa disebut media pandang-dengar dengan menggunakan media
audiovisual maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan
optimal. Dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyampai materi
karena penyajian mater bisa diganti oleh media.Peran guru bisa beralih menjadi
pasilitatator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar.
Contoh dari media audiovisual dianatarnya program televise/video pendidikan
inruksioanal, program slide suara, dan sebagainya.
Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam merencanakan dan
memilih media pembelajaran diantarnya sebagai berikut.
a.
Kesesuaian
denga perencanaan di sd atau mi yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP
dan Silabus.
b.
Kesesuain
dengan sasaran belajar yaitu anak yang akan mempelajari tema melalui media
pembelajaran tersebut media yang dipilih harus anda sesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak, misalnya dari segi bahasa, symbol-simbol yang digunakan,
cara menyajikannya dan waktu yang digunakan.
c.
Kesesuian dengna tingkat keterbatasa media
maksudnya apakah media pembelajaran tersebut sudah memenuhi syarat-syarat
teknis seperti kejelasan gambar dan hurufnya dan pengaturan warna, ukuran, dan
sebagainya. Apabila hal tersebut kurang anda perhatikan tentu akan menggangu
jalannya proses pembelajaran
d.
Kesesuaian
dengan situasi dan kondosi, misalnya tempat atau ruangan yang dipergunakan
untuk tingkat pembelajaran, seperti ukuran perlengkapannya, pentilasi,
cahayanya, atau kesesuian denga keadaan siswanya, seperti jumlahnya, minat, dan
motivasi belajarnya.
e.
Objektivitas
maksudnya and harus terhinda dari pemilihan media yang didasari oleh kesenangan
pribadi semata (subjektif). Unsur subjektivitas iniagak sulit dihindari. Untuk
menghindarinya. Sebaiknya anda selalu meminta pandangan, pendapat, saran atau
koreksi dari teman sejawat (guru lain) atau dari anak.[8]
Selain
itu, jenis- jenis media juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,
antara lain :
1.
Dilihat
dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi audiovisual
murni yaitu unsure suara maupun unsure gambar berasal dari suatu sumber seperti
film audio-cassette. Sedangkan audiovisual tidak murni
yaitu unsure suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya
film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari slide-proyektor
dan unsure suaranya bersumber dari taperecorder.
2.
Dilihat
dari daya liputnya, media dibagi menjadi 2 yaitu :pertama, media dengan
daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat
dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang
sama. Kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat
tertutup dan gelap.
3.
Dilihat
dari bahan pembuatannya, media dibagi atas, pertama, media sederhana,
yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Kedua, media
kompleks, yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat,
dan harga relative mahal.[9]
E.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SD/MI
Diantara kelebihan media pembelajaran yaitu:
1.
Memperjelas
penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.
Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: Objek yang terlalu besar
digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model; Obyek yang
kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar; Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau
high speed photografi
3.
Kejadian atau
peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
4.
Obyek yang
terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
5.
Konsep yang
terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dll) dapat di visual-kan dalam
bentuk film,film bingkai, gambar,dll
6.
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
7.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing
8.
Dengan sifat
yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa,maka guru akan mengalam ikesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri.
Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa
diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam memberikan perangsang
yang sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual
antara lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak
menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,
pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping
itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam
proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu
tersebut diabaikan.
Kelemahan audio visual: terlalu menekankan pada penguasaan materi
daripada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai
alat bantu guru dalam proses pembelajaran.
F.
KRITERIA
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN SD/MI
Jika guru akan menggunakan media pengajaran dengan cara
memanfaatkan media yang sudah ada, maka dapat merujuk kepada criteria berikut
ini:[10]
1.
Apakah
topic yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat peserta didik
untuk belajar?
2.
Apakah
materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi peserta
didik?
3.
Apakah
media itu sebagai sumber pengajaran yang pokok, apakah isinya relevan dengan
kurikulum yang berlaku?
4.
Apakah
materi yang disajikan otentik dan actual, ataukah informasi yang sudah lama
diketahui dan peristiwanya telah terjadi?
5.
Apakah
fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya atau ada suatu hal yang masih
diragukan?
6.
Apakah
format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis?
7.
Apakah
pandangannya objektif dan tidak mengandung unsure propaganda atau hasutan
terhadap peserta didik?
8.
Apakah
narasi, gambar, efek, warna, dan sebagainya memenuhi syarat standar kulitas
teknis?
9.
Apakah
bobot penggunaan bahasa, symbol-simbol dan ilustrasi sesuai dengan tingkat
kematangan berfikir peserta didik?
10.
Apakah
sudah diuji keshahihannya (validitas)?
Untuk
jenis media rancangan (yang dibuat sendiri) pertanyaan yang dijadikan sebagai
acuan atau criteria adalah sebagai berikut:
1.
Apakah
materi yang akan disampaikan itu untuk tujuan pengajaran atau hanya informasi
tambahan atau hiburan?
2.
Apakah
media yang dirancang itu untuk kepentingan pembelajaran atau alat bantu
pengajaran (peraga)?
3.
Apakah
dalam pengajarannya akan menggunakan strategi kognitif, afektif, dan
psikomotorik?
4.
Apakah
materi pelajaran yang akan disampaikan itu masi asing bagi peserta didik?
5.
Apakah
perlu rangsangan warna?
6.
Apakah
perlu rangsangan gerak seperti untuk pengajaran seni atau olahraga?
Setelah
enam pertanyaan ini terjawab, maka guru dapat mengajukan alternative media yang
akan dirancang. Alternative tersebut mungkin jenis media audio, media visual,
atau media audiovisual. Selanjutnya ajukan lagi pertanyaan sebagai acuan
berikutnya:
1.
Apakah
bahan dasarnya tersedia atau mudah diperoleh?
2.
Apakah
alat pembuatannya tersedia?
3.
Apakah
pembuatannya tidak terlalu rumit?
4.
Apabila
menghadapi kesulitan apakah ada orang yang dapat dimintai bantuannya?
5.
Apakah
mudah dalam penggunaannya dan tidak membahayakan seperti meledak, menimbulkan
kebakaran, dan sebagainya?
6.
Apakah
tersedia dana untuk pembuatannya?
Setelah
pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab, akhirnya guru akan dapat media mana
yang dianggap cocok untuk diproduksi. Apabila ternyata tidak ada satu media pun
yang dapat diproduksi, maka guru harus mencari sumber pengajaran lainnya,
misalnya menggunakan narasumber.
Lebih
lanjut, Nana Sudjana & Ahmad Rivai (1991) mengemukakan rumusan pemilihan
media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:[11]
1.
Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional
yang berisikan unsure-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis, biasanya
lebih mungkin menggunakank media pengajaran.
2.
Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih
mudah dipahami oleh anak didik.
3.
Kemudahan
memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya
mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar,. Media grafis pada umumnya mudah
dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis
penggunaannya.
4.
Keterampilan
guru dalam menggunakan apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah
guru dapat menggunakannya dalam proises pengajaran,. Nilai dan menfaat yang
diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaannya dalam
interaksi bagi anak didik selama pengajaran berlangsung.
5.
Sesuai
dengan taraf berfikir anak didik, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran
harus sesuai dengan taraf fikir anak didik. Menyajikan grafik yang berisi data
dan angka atau proporsi dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram
yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan
bagi anak didik yang telah memiliki kadar berfikir yang tinggi.[12]
Secara umum criteria pemilihan media pembelajaran menurut penulis
yaitu media harus memenuhi syarat-syarat seperti media haruslah menarik
perhatian anak didik, media harus relevan dengan materi yang akan disampaikan,
media dapat dengan mudah digunakan oleh guru, mudah pembuataanya, media
haruslah valid, dan media harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik.
v
LATIHAN
Mahasiswa secara individu suatu media pembelajaran yang berkaitan
dengan materi yang sedang dipelajari, dengan memanfaatkan barang bekas atau
benda-benda atau tanaman yang ada disekitar sekolah!
v RANGKUMAN
1.
Media
pembelajaran adalah sebuah perantara yang digunakan oleh guru untuk memudahkan
dalam penyampaian materi kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar
atau sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengatahuan dalam interaksi yang
terjadi antara pendidik dan peserta didik.
2.
Contoh
fungsi media pembelajaran adalah Menarik perhatian siswa, Membantu untuk
mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, Memperjelas penyajian pesan,
Mengatasi ketrerbatasan ruang, Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif,
Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.
3.
Tujuan
dari media pembelajaran adalah memudahkan guru dalam penyampaian materi kepada
anak didik.
4.
Secara
garis besar jenis-jenis media pembelajaran meliputi media audio, media visual,
dan media audiovisual.
5.
Contoh
kelebihan media pembelajaran adalah memperjelas penyajian pembelajaran,
kejadian masa lampau dapat ditampilkan, meng-konkrit-kan yang abstrak
6.
Kekurangan
media pemebalajaran seperti contohnya media visual hanya menekankan unsure
penglihatan dan tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain, media audiovisual
menekankan pada penguasaan materi daripada proses pengembangannya.
7.
Kriteria
pemilihan media pembelajaran menurut Nana Sudjana adalah media dipilih atas
dasar tujuan instruksional, bahan pelajaran sifatnya fakta, media yang
diperlukan mudah didapat atau setidaknya mudah dibuat oleh guru, keterampilan
guru dalam menggunakan jenis media, sesuai dengan taraf berfikir anak.
v
TES
FORMATIF
Soal pilihan ganda
Kerjakan soal dibawah ini dengan memberi silang (x)pada jawaban
yang menurut anda benar!
1.
Apa makna dari media?
a.
Alat
b.
Instrument
c.
Perantara
d.
Konsep
2.
Sebuah perantara yang digunakan oleh guru untuk memudahkan dalam
menyampaikan materi kepada anak didik. Merupakan pengertian dari…
a. Pendekatan pembelajaran
b. Media pembelajaran
c. Manajemen pembelajaran
d. Instrument pembelajaran
3.
Dalam media pembelajaran ada dua unsure yang sangat penting, dan jika
unsure ini tidak ada, maka tidak dapat dikatakan sebagai media pembelajaran,
unsu-unsur apa sajakah itu?
a. Unsure pesan (software)
b. Unsure perangkat keras (hardware)
c. Unsure dalam (internal)
d. Jawaban a dan b benar
4.
Menarik perhatian anak didik, memperjelas penyajian materi, pembelajaran
lebih komunikatif dan produktif, merupakan fungsi dari…
a. Pendekatan pembelajaran
b. Manajemen kelas
c. Media pembelajaran
d. Metode pembelajaran
5.
Berikut ini merupakan jenis-jenis media pembelajaran, kecuali…
a. Media visual
b. Media audio
c. Media audiovisual
d. Media massa
6.
Yang termasuk macam-macam media visual adalah... kecuali
a. Media model
b. Media grafis
c. Media gambar diam
d. Media cetak
7.
Media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperolah pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Merupakan pernyataan dari..
a. Atwi Suparman
b. Gearlach dan Ely
c. Sardiman dan Ramayulis
d. Karl Mark
8.
Media visual terbagi menjadi media gambar, media grafik, dan media model.
Kelemahan dari media gambar adalah
a. Mudah luntur atau rusak
b. Mudah dibawa
c. Dapat menjangkau ruang yang terbatas
d. Mudah dipahami
9.
Media grafis terdiri dari...dimensi
a. 1 dimensi
b. 2 dimensi
c. 3 dimensi
d. 4 dimensi
10.
Contoh media audiovisual adalah...
a. Gambar
b. Cassete
c. Radio
d. Film pendek
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes formatif 10.
Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda terhadap modul 10.
Jumlah
jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = X
100%
Jumlah soal
|
Arti
tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 –
89% = baik
70 -
79% = cukup
< 70% =
kurang
Apabila
mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan ke modul 11.
Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi modul 10, terutama
bagian yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda
1. C 6. D
2.
B 7. A
3.
D 8. A
4. C 9. B
5.
D 10. D
GLOSARIUM
Alternatif : pilihan diantara dua atau beberapakemungkinan
Mereduksi :menghilangkan,mengurangi
Atmosfer : pelindung bumi
Apersepsi : adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan
untuk memotifasi peseerta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Preparasi : mempersiapkan
Persentasi:
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah
satu bentuk komunikasi.
Resitasi : penugasan
Simulation
: suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya
(state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan
sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang
abstrak tertentu.
Data collection : kumpulan data atau dokumen
Problem statement : pernyataan masalah
Data processing : Pemrosesan data (Inggris: data
processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah
data menjadi informasi atau pengetahuan
Verifikasi: merupakan proses pemeriksaan kesesuaian model logika
operasional dengan logika diagram alur atau dapat disederhanakan dengan “apakah
terdapat kesalahan dalam program?”.
Validitaas: adalah proses penentuan apakah model, sebagai
konseptualisasi atau abstraksi, merupakan representasi berarti dan akurat dari
sistem nyata?
Hardware: perangkat keras
Mastery learning: belajar tuntas
Humanity education : sebuah sisitem klasik yang bersifat global,
tetapi beberapa prinsip dasarnya diambil para ahli pendidikan untuk dijadikan
sebuah system pendekatan PBM.
Medium
Eksternal : bagian luar dari suatu hal
Source: sumber
Receiver: penerima
Massage: pesan
Methods : adalah sebuah cara untuk melakukan sesuatu
Software: perangkat lunak
Spesifik: bersifat khusus ataukhas
Komunikatif: mudah dipahami
Produktif : bersifat/mampu
Criteria: ciri tertentu yang dimiliki benda
DAFTAR PUSTAKA
Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno,2014. Strategi Belajar
Mengajar Melalui Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung:PT Refika
Aditama)
Daryanto, 2010.Media Pembelajaran, ((Bandung:PT Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera)
Ahmad Rohani, 1997.Media Instruksional Edukatif (Jakarta:PT
Rineka Cipta)
Karwono & Heni Mularsih, 2012. Belajar Dan Pembelajaran
(Depok:PT RajaGrafindo Persada)
Badru
zaman, dkk.2013.Media dan Sumber Belajar
TK (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka)
[7]Badru zaman, dkk.Media dan Sumber Belajar TK (Tanggerang Selatan:Universitas
Terbuka, 2013), hlm. 4.12
[8] Ibid. hlm.4.18 – 4.24
admin gimana caranya saya bisa beli modul pembelajaran MI/SD seperti sampul modul di awal postingan anda
ReplyDeleteijin copas..
ReplyDeleteizin copas
ReplyDeleteIzin copas ya
ReplyDeleteKa saya izin kopas ya
ReplyDeleteIzin copas kak
ReplyDeleteka izin buat referensi makalah saya
ReplyDelete