A. Kurikulum Pendidikan Seni
Tari di Sekolah
Istilah “Kurikulum” memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh
pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dengan dewasa
ini. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.
Pada waktu ini, pengertian kurikulum adalah jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan kata lain
kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik
akhir dari suatu perjalanan yang ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan berikut ini, diantaranya:
a. Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum
adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan.
b. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran kurikulum
adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk mempelajarkan siawa.
Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga
terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pembelajaran (Hamalik, 1994: 16-17).
Jadi dapat disimpulkan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
a.
Adaptasi Kurikulum Seni Tari di Sekolah
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
(1) memahami konsep dan pent ingnya seni budaya,
(2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya,
(3) menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan
(4) menampilkan peran serta
dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
Selanjutnya mata pelajaran Seni Budaya
mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
- Seni rupa, mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni
berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
- Seni musik, mencakup kemampuan
untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
- Seni tari, mencakup
keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi,
apresiasi terhadap gerak tari
- Seni teater, mencakup
keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan
unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan
satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas
yang tersedia di sekolah. Untuk sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk
memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Kurikulum seni tari di sekolah diharapkan mampu mendudukan seni
tari sebagai satu bagian
dari seni yang bisa menjadi primadona. Faktanya di sekolah banyak yang
mengedepankan seni musik atau seni rupa saja, sementara seni tari diberikan sedikit
jam mata pelajaran dan dikhususkan untuk praktik saja. Dari uraian bab di atas menjelaskan bahwa seni tari sebagai
bagian dari seni yang
berperan penuh dalam
pengkarakteran peserta didik. Materi praktik dari seni tari mengajarkan siswa
agar lebih peka dan kreatif. Belajar bekerja sama dan saling menghargai orang
lain juga dapat diajarkan melalui seni tari .
Kini dengan perkembangan kurikulum agar seni tari dapat menjadikan
mata pelajaran yang dianggap ‘primadona’, materi seni tari perlu diadaptasi dengan
lingkungan peserta didik, kondisi sekolah, dan teknologi yang makin berkembang.
Meskipun t idak dapat berdiri sendiri dalam Kurikulum (tergabung menjadi mapel
seni budaya), harapannya seni tari dapat terangkat disejajarkan
dengan Seni musik dan Seni
rupa. Berikut tabel yang dapat dijadikan panduan bagi guru seni untuk merancang konsep materi dalam
pendidikan seni.
b.
Fungsi dalam Pendidikan Umum Tujuan dalam Pendidikan
Seni
1.
Memfasilitasi pemenuhan diri siswa (personal fullfillment)
2.
Tanggapan dan ekspresi personal dalam seni
3.
Mentransmisikan warisan budaya Kesadaran terhadap warisan artistik
4.
Mengembangkan kesadaran sosial Pemahaman terhadap peran seni di masyarakat
c.
Tari sebagai Wahana Pendidikan Karakter
Pendekatan pembelajaran tari yang berorientasi pada children
centre di sekolah pada dasarnya mengacu pada prinsip-prinsip pada prinsip-prinsip
perkembangan anak yaitu salah satunya siswa belajar dengan baik apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
Penanaman nilai kreatif pada peserta didik melalui tari dengan
cara salah satunya mengenalkan tari kreatif. Tari kreatif adalah tarian yang
dimainkan dengan pencarian ide-ide gerak dan alat yang penuh nilai-nilai dan
norma-norma yang berguna bagi siswa
didik untuk memahami dan mencari keseimbangan gerak hasil pencarian menurut
kemampuan dengan penuh kesadaran atau tanpa adanya
paksaan. Dengan kata lain
peserta didik diarahkan untuk mencipta gerakan tari yang kreatif secara
bersama-sama.
Kondisi yang memungkinkan bagi peserta didik dalam menciptakan produk
tari kreatif ketika kondisi pribadi dan
kondisi lingkungan yang cukupnmendukung atau kondusif untuk memberikan rangsang
audit if, visual, kinestetik, gagasan dan peraba t idak meniru atau mencontoh
karya orang lain. Karya-karya tari kreatif diberikan sebagai rangsangan dan
sebatas pengetahuan bagi peserta didik.
Peserta didik akan lebih bersemangat apabila suatu bahan yang
diajarkan sesuai dengan kebutuhan siswa didik. Sumber belajar dapat berupa
segala macam alat/media atau situasi yang dapat membantu serta memperkaya dan
memperjelas pemahaman peserta didik terhadap sesuatu yang sedang dipelajarinya
bahkan membantu siswa memperkaya pengalaman. Pada pelajaran Seni Tari, media
yang
efektif adalah dengan
mempraktikkan langsung bentuk tarian. Peserta didik pun diharapkan mampu
menampilkan bentuk tarian dengan baik dan benar.
Berikut beberapa kiat dalam mengajarakan seni tari di pendidikan
formal
1)
Prinsip seni tari dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan
pusat dan arah semua kegiatan pendidikan
sehingga perumusan komponen
pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan
pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang,
jangka menengah dan jangka
pendek. Perumusan tujuan pendidikan seni tari
bersumber pada minat siswa
dan kondisi lingkungan.
2)
Prinsip seni tari dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum
perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya penjabaran tujuan
pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, dan unit -unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
3)
Prinsip seni tari dengan pemilihan proses belajar-mengajar
Pemilihan proses belajar
mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah metode yang
digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan
kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga memberikan
urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat,
apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan
kognit if, afektif dan
psikomotor, apakah metode tersebut lebih mengaktifkan siswa, apakah metode
tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat
menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah
dan rumah sekaligus
mendorong penggunaan sumber belajar di rumah dan dimasyarakat, serta perlunya
kegiatan belajar yang menekankan learning by doing.
4)
Prinsip seni tari pemilihan
media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar
perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut,
yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana
pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana
pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan
belajar, serta adanya
pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.
5)
Prinsip seni tari dengan
pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian
harus mengikuti beberapa prosedur
mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam
bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati,
menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan
butir-butir tes.[1]
[1] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/enis-niken-herawati-mhum/makalah-jkt-ibu-enis.pdf
No comments:
Post a Comment