STRATEGI
PEMBELAJARANSD/MI
|
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan baik yang akan dilaksanakan di dalam maupun
di luar kelas diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata
pelajaran. Persiapan yang
dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario dalam
pembelajaran. Dalam penyusunan RPP seorang pendidik perlu memperhatikan
pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi
pembelajaran.Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran
disajikan dengan menggunakan hanya satu metode. Pembelajaran dengan menggunakan
banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna
(Rustaman,2003:107). Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah
disusun dapat tercapai dengan baik.
Metode apa yang paling tepat untuk
diterapkan dalam suatu proses pembelajaran ? Hal itu jelas harus dikuasai oleh
guru. Lebih jelasnya adalah bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru
harus mampu menguasai berbagai metode yang paling tepat sesuai dengan materi
pelajaran yang diajarkan.
Penguasaan terhadap metode, alat /
media dan teknik pembelajaran ini harus diterapkan dan tercermin dalam program
pembelajaran. Jadi pada intinya proses pembelajaran harus bervariatif, metode
yang digunakan tidak monoton, sehingga potensi yang ada pada masing-masing anak
dapat dikembangkan secara optimal.
Berbagai tuntutan di atas akan dapat
terlaksana dengan baik apabila guru yang bersangkutan memiliki kemampuan
professional, artinya baik dalam motivasi untuk mengajar maupun kemampuan
secara teknis instruksional, guru tersebut benar-benar dapat diandalkan.
Salah satu bentuk profesionalitas seorang guru adalah jika yang
bersangkutan mampu menerapkan metode mengajar yang baik, salah satunya adalah
metode diskusi dalam pembelajaran.
A.
PENGERTIAN
STRATEGI PEMBELAJARAN SD/MI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan
metode, strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu,
sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving something;
Sedangkan metode adalah a way in achieving something.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan
pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu:
1.
Dewi
Salma Prawiradilaga. Strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan
media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2.
Wina
Sanjaya. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu.
3.
Made
Wena. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta
didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk
menggunakan semua sumber bel ajar dalam upaya membelajarkan peserta didik.
4.
Mansur
Muslih. Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam
mengajar.
Dari beberapa pengertian strategi
pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan
dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan
dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Strategi pembelajaran
diklasifikasikan menjadi enam, yaitu:
1.
Strategi
pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung
merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Bahan pelajaran
disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut.
pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
2.
Strategi
Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri,
induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penemuan. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator, dan pengelola
lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
3.
Strategi
Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara
peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk
bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman
sebaya serta untuk membangun cara berfikir dan merasakan.
4.
Strategi
Pembelajaran Empiric (Experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi
pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas.
5.
Strategi
Pembelajaran Mandiri
Strategi pembelajaran mandiri
merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif
individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
B.
TUJUAN
STRATEGI PEMBELAJARAN SD/MI
Sebagaimanaa yang telah dikemukakan oleh para
ahli bahwa pengertian pembelajaran secara garis besarnya adalah suatu proses
belajar mengajar antar guru dan anak didik atau pun ada sangkut pautnya dengan
manusia. Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat
dibutuhkan. Hal ini
bertujuan untuk lebih mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan
yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran
termasuk dalam mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Muhaimin, mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajara
mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian,
memberikan persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan
kepada siswa.8
Dapat di jelaskan bahwa strategi
yang dibutuhkan dalam persiapan proses belajar mengajar yang harus diperhatikan
adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang
memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya,
pada aspek pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa.
Strategi motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam
hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Adapaun target ideal dari strategi
dalam proses pembelajaran adalah kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari
bak kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka
perhatian atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses
belajar mengajar menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini menyangkut
suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau
meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang fungsi
strategi pendidikan alangkah pentingnya untuk menjelaskan terlebih dahulu
tentang fungsi pendidikan Nasional sebagai tujuan nasional dari suatu
pendidikan di Indonesia. Perlunya hal ini mengingat bahwa seluruh proses
pendidikan yang di selenggarakan bermuara pada fungsi pendidikan nasional itu
sendiri.
Fungsi strategi pandidikan dalam
arti mikro (sempit) adalah suatu cara atau teknik yang dapat membantu (secara
sadar) pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek jasmani dan rohani
peserta didik.
Berkenaan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, strategi pendidikan merupakan salah satu aspek yang
perlu dipertimbangkan termasuk dalam merencanakan pembelajaran hingga pada
pelaksaan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajar muaranya pada
tercapainya tujuan tersebut.
D.
JENIS-JENIS
STRATEGI PEMBELAJARAN SD/MI
Proses pembelajaran merupakan suatu
hal yang dilakukan untuk menyampaikan suatu materi terhadap siswa dari sumber
informasi yaitu guru. Strategi pembelajaran ini menjadi langkah awal yang harus
diketahui sebelum guru melakukan proses belajar mengajar pada siswa didalam
kelas. Banyaknya macam metode pembelajaran akan memudahkan para guru dalam
menyampaikan suatu materi terhadap penerima materi yaitu guru. Seorang guru
pasti akan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang baik untuk menghasilkan
suatu prestasi kepada muridnya. Dengan strategi yang pas guru akan lebih mudah
dalam mengajar begitu juga dengan murid akan lebih mudah dalam menerima materi
dari sumber informasi tersebut.
Terdapat beberapa macam strategi
pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses mengajar. Berikut ini terdapat
beberapa strategi yang akan kami jelaskan secara singkat untuk memudahkan
proses belajar mengajar.
1.
Strategi
Ekspositori.
Strategi inimerupakan strategi
pembelajaran yang menitik beratkan pada proses penyampaian materi secara verbal
dari guru kepada anak didiknya. Tujuan strategi yang menerapkan penyampaian
materi secara verbal supaya mampu menguasai materi pelajaran dari guru sehingga
mampu membawa hasil positif yaitu prestasi. Strategi ini merupakan salah satu
bentuk pendekatan pada proses belajar yang berorientasi kepada guru.
2.
Strategi
Inquiry.
Didalam strategi ini terdapat
beberapa konsep yang harus dilakukan sehingga memudahkan proses pembelajaran.
Salah satunya adalah strategi pembelajaran iquiry SPI merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemikiran secara kritis dan
analitis untuk menemukan setiap jawaban dari suatu pertanyaan.
3.
Strategi
Inquiry Sosial.
Strategi pembelajaran dari kelompok
sosial untuk sekelompok masyarakat. Strategi ini bisanya dilakukan pada proses
penyuluhan dimana seseorang menjelaskan suatu materi dengan cara terjun secara
langsung pada masyarakat.
Dengan mengetahui beberapa strategi
pembelajaran diatas proses belajar mengajar akan lebih mudah dan membawa hasil
positif dengan menciptakan kualitas anak didik secara baik. Setiap strategi
pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan secara sendiri sehingga setiap
orang pembimbing dalam proses pembelajaran bisa menyimpulkan secara sendiri
karena setiap orang itu berbeda dalam cara menyampaikan materi.
Strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah
kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; Degeng, 1989). Variable strategi
pembelajaran diklafisikasikan menjadi tiga, yaitu
a.
Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Strategi
pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing ) dan mensintesis
(synthesizing ) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi
pembelajaran. sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi
suatu bidang studi, dan synthesizing terkait
dengan cara untuk menunjukan kepada siswa hubungan? Keterkaitan anatara fakta,
konsep, prosedur, atau prinsip suatu pembelajaran.
b.
Strategi Penyampain Pembelajaran
Strategi
penyampain pembelajaaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk
menyampaikan pembelajaran, kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa, dan
struktur belajar mengajar bagaimana yang digunakan. Strategi penyampaian ( delivery strategy)adalah cara-cara yang dipakai
untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk menerima
serta merespons masukan-masukan dari siswa.
c.
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi
pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam sistem strategi pembelajaran
secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya perencanaan strategi pengorganisasian
dan strategi penyamapaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan tidak
diperhatikan maka efektivitas pembelajaran terkait dengan usaha penataan
interaksi anatarsiswa dengan komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik
berupa strategi pengoorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.
Strategi
pengelolaan berkaiatan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen
strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pembelajaran, paling tidak ada empat
hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan, yaitu
1)
Penjadwalan
Penggunaan staregi pembalajaran,
2)
Pembuatan
catatan kemajuan belajar siswa
3)
Pengelolaan
motivisional, dan
4)
Kontrol
belajar
E.
MENENTUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN SD/MI YANG TEPAT
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru
selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi
dan lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya
bertolak dari
1.
Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
2.
Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan
3.
Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
Kozma dalam Gafur (1989) Secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan
yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Komponen strategi pembelajaran
1.
Kegiatan
Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan
pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan
memegang peranan penting.
2.
Penyampaian
Informasi
Penyampaian
informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan paling penting dalam
proses pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen
dari strategi pembelajaran. Artinya tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang
menarik atau dapat memotivasi peserta didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian
informasi inimenjadi tidak berarti.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi adalah urutan, ruang
lingkup danjenis materi.
a.
Urutan
penyampaian
b.
Ruang
lingkup materi yang disampaikan
c.
Materi
yang akan disampaikan
Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi
yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan
(langkah-langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat tertentu) dan sikap
(berisi pendapat ide, saran atau tanggapan) (Kemp, 1977). Merril (1977, h.37)
membedakan isi pelajaran menjadi 4 jenis yaitu fakta, konsep, prosedur dan
prinsip.
3.
Partisipasi
Peserta Didik
Berdasarkan
prinsip student centered maka peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan
belajar. Dalam masyarakat belajar dikenal istilah CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif) yang diterjemahkan dari’ SAL (Student Active Learning) yang maknanya
adalah bahwa proses pembelajaran akan iebih berhasil apabila peserta didik
secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan Carey, 1978, h 108).
Terdapat
beberapa hal penting yang berhubungan dengan partisipasi peserta didik, yaitu:
a.
Latihan dan praktek seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi
informasi tentang suatu pengetahuan, sikap atau keterampiian tertentu.
b. Umpan Balik Segera setelah peserta didik
menunjukkan perilaku tertentu sebagai hasil belajarnya, maka , guru memberikan
umpan batik (feedback) terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang
diberikan oleh guru, peserta didik akan segera mengetahui apakah jawaban yang
merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan itu benar/atau salah, tepat/tidak
tepat atau ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
4.
Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui
a. Apakah tujan pembelajaran khusus telah
tercapai atau belum, dan
b. Apakah pengetahuan, sikap dan keterampilan
telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum.
5. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan yang
dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan
seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap
kali setelah tes dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil
dengan bagus atau di atas rata-rata :
a. Hanya menguasai sebagian atau cenderung di
rata-rata tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai
b. Peserta didik seharusnya menerima tindak
lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi
tersebut.
Kriteria pemelihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam
memilih strategi pembelajaran, yaitu:
1.
Berorientasi
pada tujuan pembelajaran
2.
Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat
dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja).
3.
Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada
indera peserta didik.
Gerlach dan Ely (1990, him 173)
menjelaskan pola umum pemilihan strategi pembelajaran yang akan digambarkan
melalui bagan berikut ini: pemilihan strategi pembelajaran yang didasari pada
prinsip efisiensi, efektivftas, dan keterlibatan peserta didik.
1. Efisiensi
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan pemilihan metode yang mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan pemilihan metode yang mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Efektivitas
Pada dasarnya efektivitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapajauh tujuan pembe¬lajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik. Perlu diingat bahwa strategi yang paling efisien sekalipun tidak otomatis menjadi strategi yang efektif.
Pada dasarnya efektivitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapajauh tujuan pembe¬lajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik. Perlu diingat bahwa strategi yang paling efisien sekalipun tidak otomatis menjadi strategi yang efektif.
3. Keterlibatan Peserta Didik
Pada dasamya keteriibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh tantangan yang dapat membangkitkan motivasinya dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang besifat inkuiri pada umumnya dapat
memberikan rangsangan belajar yang lebih intensif dibandingkan dengan strategi
pembelajaran yang hanya bersifat ekspositori.
4. Strategi Kontekstual
Pendekatan kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan
daripada hasil.
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada
memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu
yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah
peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual
Beberapa strategi pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru
melalui pembelajaran kontekstual, antara lain:
1.
Pembelajaran
berbasis masalah
Sebelum memulai proses
belajar-mengajar di dalam kelas, siswa terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian siswa diminta untuk
mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul. Setelah itu, tugas guru adalah
merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas
guru adalah mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan
mendengarkan perspektif yang berbeda dengan mereka.
2.
Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan
di berbagai konteks lingkungan siswa antara lain di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Penugasan yang
diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar
kelas. Misalnya, siswa keluar dari ruang kelas dan berinteraksi langsung untuk
melakukan wawancara. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas
belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka mencapai penguasaan standar
kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
3.
Memberikan
aktivitas kelompok
Aktivitas belajar secara kelompok
dapat memperluas perspektif serta membangun kecakapan interpersonal untuk
berhubungan dengan orang lain. Guru dapat menyusun kelompok terdiri dari tiga,
lima maupun delapan siswa sesuai dengan tingkat kesulitan penugasan.
4.
Membuat
aktivitas belajar mandiri
Peserta didik tersebut mampu
mencari, menganalisis dan menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan
tanpa bantuan guru. Supaya dapat melakukannya, siswa harus lebih memperhatikan
bagaimana mereka memproses informasi, menerapkan strategi pemecahan masalah,
dan menggunakan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Pengalaman pembelajaran
kontekstual harus mengikuti uji-coba terlebih dahulu; menyediakan waktu yang
cukup, dan menyusun refleksi; serta berusaha tanpa meminta bantuan guru supaya
dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri (independent learning).
5.
Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan masyarakat
Sekolah dapat melakukan kerja sama dengan
orang tua siswa yang memiliki keahlian khusus untuk menjadi guru tamu. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan pengalaman belajar secara
langsung dimana siswa dapat termotivasi untuk mengajukan pertanyaan. Selain
itu, kerja sama juga dapat dilakukan dengan institusi atau perusahaan tertentu
untuk memberikan pengalaman kerja. Misalnya meminta siswa untuk magang di
tempat kerja.
6.
Menerapkan penilaian autentik
Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian autentik
dapat membantu siswa untuk menerapkan informasi akademik dan kecakapan yang
telah diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu. Menurut Johnson (2002: 165), penilaian autentik memberikan
kesempatan luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari
selama proses belajar-mengajar. Adapun bentuk-bentuk penilaian yang dapat
digunakan oleh guru adalah portfolio, tugas kelompok, demonstrasi, dan laporan
tertulis.
Portfolio merupakan kumpulan tugas
yang dikerjakan siswa dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa
diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka
memperoleh kebebasan dalam belajar. Selain itu, portfolio juga memberikan
kesempatan yang lebih luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Penilaian
ini tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat pada proses
siswa sebagai pembelajar aktif. Sebagai contoh, siswa diminta untuk melakukan
survey mengenai jenis-jenis pekerjaan di lingkungan rumahnya.
Tugas kelompok dalam pembelajaran
kontekstual berbentuk pengerjaan proyek. Kegiatan ini merupakan cara untuk
mencapai tujuan akademik sambil mengakomodasi perbedaan gaya belajar, minat,
serta bakat dari masing-masing siswa. Isi dari proyek akademik terkait dengan
konteks kehidupan nyata, oleh karena itu tugas ini dapat meningkatkan
partisipasi siswa. Sebagai contoh, siswa diminta membentuk kelompok proyek
untuk menyelidiki penyebab pencemaran sungai di lingkungan siswa.
Dalam penilaian melalui demonstrasi,
siswa diminta menampilkan hasil penugasan kepada orang lain mengenai kompetensi
yang telah mereka kuasai. Para penonton dapat memberikan evaluasi pertunjukkan
siswa. Sebagai contoh, siswa diminta membentuk kelompok untuk membuat naskah
drama dan mementaskannya dalam pertunjukan drama.
Bentuk penilaian yang terakhir adalah laporan tertulis. Bentuk laporan tertulis dapat berupa surat, petunjuk pelatihan teknis, brosur, essai penelitian, essai singkat.
Bentuk penilaian yang terakhir adalah laporan tertulis. Bentuk laporan tertulis dapat berupa surat, petunjuk pelatihan teknis, brosur, essai penelitian, essai singkat.
Menurut Brooks&Brooks dalam
Johnson (2002: 172), bentuk penilaian seperti ini lebih baik dari pada
menghafalkan teks, siswa dituntut untuk menggunakan ketrampilan berpikir yang
lebih tinggi agar dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penjabaran yang telah
dikemukakan diatas, kurikulum berbasis kompetensi perlu dikembangkan supaya
dapat diterapkan secara efektif di dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai
pelaksana kurikulum dapat menerapkan strategi pembelajaran kontekstual supaya
dapat memberikan bentuk pengalaman belajar. Dengan demikian, siswa diharapkan
dapat memiliki kecakapan untuk memecahkan permasalahan hidup sesuai dengan
kegiatan belajar yang mengarahkan siswa untuk terlibat secara langsung dalam
konteks rumah, masyarakat maupun tempat kerja.
Keberhasilan penerapan pembelajaran
kontekstual perlu melibatkan berbagai pihak. Dalam hal ini, penulis menyarankan
supaya pihak sekolah dan masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya beberapa
hal, yaitu:sumber belajar tidak hanya berasal dari buku dan guru, melainkan
juga dari lingkungan sekitar baik di rumah maupun di masyarakat; strategi
pembelajaran kontekstual memiliki banyak variasi sehingga memungkinkan guru
untuk mengembangkan model pembelajaran yang berbeda dengan keajegan yang ada;
pihak sekolah dan masyarakat perlu memberikan dukungan baik materiil maupun
non-materiil untuk menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
v
LATIHAN
1.
Tentukan
sebuah topik bahasan untuk dipelajari siswa anda yang menyangkut berbagai mata
pelajaran.
2.
Kemudain
tuliskan, hal-hal yang harus siwa anda pelajari dari topik tersebut. Tentukan
mata pelajaran apa yang terbahs di dalamnya. Berapa orang guru yang diperlukan
dan bagaimana pembagian tugasnya ?
Petunjuk Jawaban Latihan
1.
Pertama-tama
anda harus memahami karakteristik setiap strategi pembelajaran. anda membaca
ulang-ulang materi tentang jenis=jenis strategi pembelajaran.
2.
Untuk
lebih menyakinkan anda tentang kebenaran latihan yang telah anda kerjakan.
Diskusikanlah dengan teman anda !
v
RANGKUMAN
Strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah
kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; Degeng, 1989). Variable strategi
pembelajaran diklafisikasikan menjadi tiga, yaitu
a. Strategi
pengorganisasian (organizational strategy)
b. Strategi
penyampaian (delivery strategy), dan
c. Strategi
pengelolaan (management strategy).
v
TES FORMATIF
Pilih satu jawaban yang paling tepat
dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !
1.
Metode
mengajar yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri
a.
Lecture
b.
Simulasi
c.
cooperative learning
d.
Independent study
2.
Langkah-langkah
oprasional suatu strategi pembelajaran, adalah
a.
Tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber/ media belajar,
karakteristik/ struktur bidang studi
b.
Struktur
bidang studi, kendala, media belajar, tujuan pembelajaran
c.
langkah-langkah
pembelajaran, karakteristik siswa, tujuan pembelajaran
d.
Media
belajar, siswa, kendala, langkah-langkah pembelajaran
3.
Kondisi
siswa yang perlu diperlihatkan dalam metode ceramah adalah sebagai berikut,
a.
Kemampuan
bertanya dan berargumentasi
b.
kemampuan
mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran
c.
Kemampuan
awal yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
d.
Kondisi
yang berhubungan dengan perhatian dan motivasi dalam belajar
4.
Metode
mengajar dalam penyajian mencobakan sesuatu serta pengamatan terhadap objek
tertent ...
a.
Metode
demonstrasi
b.
Metode
diskusi
c.
Metode
eksperimen
d.
Metode
simulasi
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci
jawaban tes formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah
jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 2.
Jumlah Jawaban yang
benar
Tingkat
penguasaan = Jumlah
Soal
|
Arti tingkat penguasaan yang anda
capai :
90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = Cukup
< 70% = Kurang
Bila anda mencapai tingkat
penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 3.
Bagus ! tetapi bila tingkat penguasaan anda masih dibawah 80%, anda harus
mengulangi kegiatan belajar 2, terutama bagian yang belum anda kuasai.
GLOSARIUM
Organizational strategy
: Strategi pengorganisasian
Delivery Strategy : Strategi
Penyampaian
Management Strategy : Strategy
Pengelolaan
Lecture : Metode
Ceramah
Simulation Games
: Permainan Simulasi
DAFTAR PUSTAKA
Made Wena, Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer , ( 2011 ), Jakarta Timur : PT Bumi
Aksara.
Udin S. Winata. Dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( 2005 ), Jakarta : Universita Terbuka.
Izin copas🙏 terimakasih
ReplyDeleteIzin copas, terima kasih🙏
ReplyDeleteizin copas kak
ReplyDeleteterimakasih
izin copas,terimakasih
ReplyDeletesemoga bermanfaat , izin kopas njih
ReplyDeleteAssalamualaikum izin copas ya bu buat tugas makasih 🙏😊
ReplyDeleteKopas kak
ReplyDelete