Wikipedia

Search results

Wednesday, April 6, 2016

REFOLUSI BUDAYA TERHADA INTERAKSI SOSIAL

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian masyarakat?
2.      Bagaimana definisi dari revolusi budaya?
3.      Apa pengertian dari interaksi sosial?
4.      Bagaimana hubungan masyarakat revolusi budaya dan interaksi sosial?



C.  Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui pengertian masyarakat
2.      Mengetahui definisi dari revolusi budaya
3.      Mengetahui pengertian dari interaksi sosial
4.      Mengetahui hubungan masyarakat revolusi budaya dan interaksi sosial



























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Masyarakat
1.        Pengertian Masyarakat
Secara umum pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerjasama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya.[1] Pengertian masyarakat menurut para ahli :
a.    Koentjaraningrat Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
b.    Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
c.    Paul B. Horton & C. Hunt Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
d.   J.L Gillin dan J.P Gillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. · Emile Durkheim Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
e.    Karl Marx Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.


2.         Faktor-Faktor atau Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekamto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut:
a.    Beranggotakan minimal dua orang
b.    Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
c.    Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat
d.   Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu melakukan tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud atau tujuan tertentu. Oleh karena adanya sifat memengaruhi satu sama lain, tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan sosial ini berlangsung timbal balik maka akan menciptakan interaksi sosial.
B.    Revolusi Budaya
1.    Definisi Revolusi Budaya
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Secara sosiologis revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung secara cepat.[2]
Pada umumnya suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepet karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan hubungan antar manusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung  dengan didahului suatu pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Contohnya, revolusi industri di eropa. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri. Contoh lain proklamasi kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI.
Berdasarkan perkembangan kebudayaan pada zaman dahulu Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi tiga periode, yaitu :
a.    Masa berburu dan mengumpulkan makanan pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alamdengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
b.    Masa bercocok tanam pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi bergantung kepada alam.
c.    Masa perundagian pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan undagi.

C.    Interaksi Sosial
1.    Pengertian Interaksi Sosial
Pengertian interaksi sosial secara umum adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling mempengaruhi dalam pikiran maupun dalam tindakan.[3]
Pengertian interaksi sosial menurut para ahli :
a.    Maryati dan Suryawati (2003) Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
b.    Murdiyatmoko dan Handayani (2004) Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
c.    Young dan Raymond W. Mack Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, baik antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

2.        Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial dalam masyarakat memiliki ciri sebagai berikut :
a.    Adanya dua orang pelaku atau lebih.
b.    Adanya hubungan timbale balik antar pelaku.
c.    Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung.
d.   Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.

3.        Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial dalam masyarakat terjadi apabila terpenuhi dua syarat sebagai berikut:
a.    Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapn, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
b.    Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.

4.        Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial di
a.    Asosiatif Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut.
b.    Kerja sama (cooperation) Kerjasama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerjasama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi dan joint-venture (usaha patungan).[4]
c.    Akomodasi Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa bentuk antara lain :
1)   Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan Contohnya: perbudakan.
2)   Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada. Contohnya: kompromi antara sejumlah partai politik untuk berbagi kekuasaan sesuai dengan suara yang diperoleh masing-masing.
3)   Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang netral. Contoh : Seorang ayah melerai anak-anaknya yg sedang berkelahi.
4)   Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih dari pihak-pihak yang bertikai. Contoh : konflik antara buruh dan pengusaha dengan bantuan suatu badan penyelesaian perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.
5)   Adjudication (peradilan)yaitu, suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh: pembelian tanah atau rumah,tetapi mempunyai masalah. Maka harus diselesaikan di pengadilan.
6)   Stalemate yaitu, Suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh : Gencatan senjata antara kedua belah pihak yang terjadi konflik.
7)   Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Contoh : Toleransi untuk saling menghormati antar satu ras dengan ras yang lainnya.
8)   Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contohnya: pertemuan beberapa partai politik di dalam lembaga legislatif (DPR) untuk duduk bersama menyelesaikan perbedaan-perbedaan sehingga dicapai kesepakatan bersama.
9)   Asimilasi Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
10)              Akulturasi proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
11)              Disosiatif Interaksi sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai berikut:Persaingan/kompetisi Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
12)              Kontravensi Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
13)              Konflik Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

5.         Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
a.    Sugesti yaitu, proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pendangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berfikir panjang. Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat kenalan remaja. Tanpa memikirkan akibatnya kelak .
b.    Imitasi yaitu, pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh: Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya.
c.    Identifikasi yaitu, menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh: Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
d.   Simpati yaitu, perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Contoh: mengucapkan ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud simpati pada seseorang.
e.    Empati yaitu, rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya. Contoh: apabila kita melihat seseorang yang kecelakaan kita berempati untuk ikut membantu korban kecelakaan itu.
f.     Motivasi yaitu, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain. Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.

D.   Hubungan Masyarakat Revolusi Budaya dan Interaksi Sosial
Masyarakat adalah sekelompok orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah revolusi budaya bisa terjadi apabila adanya kemauan maupun paksaan dari masyarakat atau sekelompok manusia karena bentuk dari revolusi itu sendiri ada yang direncanakan dan ada yang tidak direncanakan. Dengan ada nya interaksi sosial atau hubungan timbal balik antara individu dan individu ataupun antara individu dan kelompok merupakan faktor terpenting dalam proses revolusi budaya. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, tanpa adanya interaksi sosial tidak mungkin dapat terjadi sebuah komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya dan tidak mungkin juga dapat terjadi sebuah perubahan atau revolusi budaya.
Perubahan sosial secara umum adalah suatu proses penggeseran atau berubahnya struktur atau tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.



Definisi perubahan sosial menurut para ahli :
1.    Selo Soemardjan
Mengatakan perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.[5]
2.    Kingsley Davis
Mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3.    Gillin
Gillin mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat. Ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok. Jadi, didalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat mereka terhubung antara satu dengan yang lainya dan masyarakat dapat berubah sesuai dengan faktor-faktor lingkungan.












DAFTAR PUSTAKA

R.G Soekadijo,Wiliam A. Haviland,Antropologi (Ed 4) (Jakarta: Airlangga, 1985)
Koentjaraningrat, Ilmu Antropologi (Bandung:Rineka, 2009)
http://www.google.com/search?client=ms-rim&hl=id&chanel=browser&q=makalah+ interaksi+sosial+dalam+hubungan+antar+manusia&revid=481115452&sa=X&ved=0ahUKEwje6omquzLAhXMopQKHR_4DloQ1QllKilC
http://pengertianahli.com/2013/08/pengertian-perubahan-soasial-menurut.htmls




[1] R.G Soekadijo,Wiliam A. Haviland,Antropologi (Ed 4) (Jakarta: Airlangga, 1985).h 358
[2] Koentjaraningrat, Ilmu Antropologi (Bandung:Rineka, 2009) h.202
[3] http://diyoexperience.blogspot.co.id/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html?m=1
[4] http://www.google.com/search?client=ms-rim&hl=id&chanel=browser&q=makalah+ interaksi+sosial+dalam+hubungan+antar+manusia&revid=481115452&sa=X&ved=0ahUKEwje6omquzLAhXMopQKHR_4DloQ1QllKilC
[5] http://pengertianahli.com/2013/08/pengertian-perubahan-soasial-menurut.htmls

No comments:

Post a Comment