MAKALAH
SIFAT
HURUF AL-LAZIMAH MUDLADDAH
PENULISAN
AL-QOMARIAH DAN SYAMSYIAH
SERTA
KEGUNAAN HARAKAT DAN TANWIN
Dosen pengampuh : Jimi Hariyanto, M.P.d.I
Disusun Oleh :
Kelompok
4 Qira’atul Qur’an dan Imla, PGMI D ,Semester 2 (dua)
Fera
Martiani 1411100196
Ganda
Rusman Maulana 1411100197
Lini Santika 1411100213
PRODI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN
RADEN INTAN LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum
warohmatullahi wabarokatu.
Dengan
mengucap puji syukur ke hadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah Qira’atul Qur’an dan Imla ini
dengan baik. Makalah ini dibuat agar menambah sedikit pengetahuan kita mengenai
pengetahuan tentangSifat al-huruf al-lazimah mudladdah, Penulisan al-qomariyah
dan al-syamsiyah dan serta penggunaan harakat dan tanwin dalam kata sehingga kita diharapkan mampu memahami penulisan serta
bacaan dalam kaidah – kaidah Al-Qur’an.
Untuk
itu, penyusunan makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua
termasuk penulis.
Saya mohon maaf jika makalah ini masih banyak ditemui
kekurangan maka dari itu saya mengharapkan agar para pembaca makalah ini dapat
memberikan saran serta kritik dan saran yang bersifat membangun pembuatan
makalah yang lebih baik lagi.
Wasalamualaikum
warohmatullahi wabarokatu.
Bandar Lampung, 11 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang ........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.
Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAAN................................................................... 2
A.
Sifat al-huruf
al-lazimah mudladdah........................................... 2
B.
Penulisan al-qomariyah
dan al-syamsiyah................................... 5
C.
penggunaan harakat
dan tanwin dalam kalimat.......................... 6
BAB III PENUTUP.............................................................................. 11
A.
Kesimpulan.................................................................................. 11
B.
Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab
yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita
menjaga kitab yang menjadi pedoman umat Islam. Al-qur’an merupakan kalamullah
maka dalam segi pembacaannya mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata kita
mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al-Qur’an serta
bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah
disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yaitu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya
menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid
juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada
perbadaan huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat
itulah yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah.
Pada bab ini akan dibahas
mengenai sifat alhuruf alazimah mudladdah, penulisan al qomariyah dan al
syamsiyah serta penggunaan harakat dan tanwin dalam kata. Dalam menerapkan kaidah
– kaidah dasar dalam hukum bacaan al
qomariyah dan al syamsiyah diharapkan mampu memahami penulisan serta
bacaan dalam kaidah – kaidah al – qomariyah dan al-syamsiyah.
A.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sifat al-huruf al-lazimah mudladdah?
2. Bagaimanakah penulisan al – qomariyah dan al-syamsiyah serta penggunaan
harakat dan tanwin dalam kata?
B. Tujuan
1.
Mengetahui
sifat al-huruf al-lazimah mudladdah.
2.
Mengetahui
penulisan al-qomariyah dan al-syamsiyah serta penggunaan harakat dan tanwin
dalam kata.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
SIFAT
AL-HURUF AL-LAZIMAH MUDLADDAH (HURUF YANG MEMILIKI LAWAN)
Setelah
mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan
mempelajari sifat-sifat huruf. [1]Karena
sangat mungkin, seseorang dapat mengucapkan hurufﻕ(qaf) pada lafaz علقdengan tepat sebagaimamakhrajnya,
namun bacaan tersebut belum bisa dikatakan benar dan sempurna,sehingga harus di
ucapkan sesuai dengan salah satu sifatnya, yaitu qalqalah[2].
Oleh karena itu, tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap
huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.
- Sifat Yang Memiliki Lawan (al-huruf al-lazimah mudladdah)
a. Al Hams >< Al Jahr
b. Asy Siddyah >< Ar
Rakhwah
c. Al Isti’la’ >< Al Istifal
d. Al Ithbaq>< Al
Infitah
e. Al Idzlaq>< Al
Ishmat
- Segi Nafas:
- الهَمْسُ (Al Hams), artinya keluarnya
nafas ketika membaca huruf-huruf yang mempunyai sifat Al Hams. Hurufnya
ada sepuluh (10) yaitu:
ف – ح – ث – هـ – ش – خ – ص – س – ك – تatau terangkum dalam kalimatفَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ - الجَهْرُ(Al Jahr) yaitu menahan nafas ketika membaca huruf-huruf yang bersifat Al Jahr. Huruf-hurufnya ada delapan belas (18), atau selain hurufnya
Al Hams. Yaitu :
ع – ظ – م – و- ز- ن – ق – ا- ر- ء- ذ- ي- غ – ض – ج – د- ط – ل – ب atau
terangkum dalam kalimatعَظُمَ وَزْنَ قَارِئٍ ذِيْ غَضَّ
جَدَّ طَلَبِ
- Segi Suara:
a.
الشِّدَّةُ (Asy Syiddah), artinya tertahannya suara ketika membaca
huruf-huruf yang mempunyai sifat Asy Syiddah. Hurufnya ada delapan (8), yaitu;
أ – ج – د- ق- ط- ب – ك- تAtau dalam kalimat; أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ
أ – ج – د- ق- ط- ب – ك- تAtau dalam kalimat; أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ
b.
الرَّخْوَةُ(Ar Rakhwah) yaitu terlepas atau keluarnya suara ketika
membaca huruf-hurufnya. Hurufnya ada lima belas (15), atau selain hurufnya Asy
Syiddah. Yaitu:خ – ذ – غ – ث – ح – ظ- ف – ض- ش – و – ص – ز- ي – س –
هـatau dalam kalimat خُذْغُثَّ
حَظٍّ فَضٍّ شَوْصٍ زَيٍّ سَاهٍـ
Keterangan
:
Antara
sifat Asy Syiddah dengan Ar Rakhwah adalah At Tawassuth, yaitu mengucapkan
huruf-hurufnya dengan tidak terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan
antara keduanya). Hurufnya adalah:ل – ن
– ع
– م
– رatau kalimat yang berbunyi:لِنْ عُمَر
- Segi Pangkal Lidah
a.
الإِسْتِعْلاَءُ (Al Isti’la’) adalah terangkatnya
lidah ke rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. hurufnya ada delapan
(8), yaitu
:
خ – ص- ض- غ- ط- ق- ر- ظatau dalam kalimatرُخْصَ ضَغْطٍ قِظْ
خ – ص- ض- غ- ط- ق- ر- ظatau dalam kalimatرُخْصَ ضَغْطٍ قِظْ
b.
الإِسْتِـفَالُ(Al Istifal), yaitui posisi lidah
menurun. Huruf-hurufnya ada duapuluh (20):ث – ب – ت – ع – ز – م -ن -ي – ج – و- د- ح-ر – ف- هـ- إ – ذ – س-ل – ش- ك- اatau dalam kalimatثَبَتَ عَزَّ مَنْ
يُجَوِّدُ حَرْ فَهُ إِذْ سَلَّ شَكًّا
- Lidah dengan Rongga Mulut
a.
الإِطْبَاقُ(Al Ithbaq) adalah menempelnya lidah
dengan rongga atas ketika mengucapkan huruf-hurufnya. Huruf yang mempunyai
sifat Al Ithbaq adaempat (4), yaitu;ص – ض- ط- ظKebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah.[3]
b.
الإِنفِتَاحُ (Al Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas, serta
terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq,yaitu dua
puluh lima (25) huruf :م –
ن – أ- خ – ذ – و – ج – د -س – ع – ة – ف -ز – ك – ح -ق -ل – ه – ش- ر – ب – غ – ي – ثatauمَنْ
أَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شَرَبَ غَيْثُ
- Dari Segi Mudah atau Tidaknya Mengeluarkan Huruf
a.
اللإِذْلاَق(Al Idzlaq), adalah mengucapkan huruf
dengan mudah, karena posisi makhrajnya berada di ujung lidah atau bibir. Semua
huruf yang mempunyaisifat Al Idzlaq ada enam (6);ف
– ر- م- ن- ل- بatau terangkum dalam kalimatفِرَّ مِنْ لُبٍّLawan dari sifat Al Idzlaq adalah Al Ishmat
b.
الإِصْمَاتُ(Al Ishmat) yaitu mengeluarkan huruf
Hija’iyyah dengan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada dua puluh dua
(22), yaitu:
ج – ز -غ – ش -س – خ – ط – ص – د – ث – ق – ة – إ – ذ -و -ع-ظ- ه – ي- ح – ض – ك atau dalam kalimatجُزَّ غَشَّ سَاخِطٍ صَدَثَقَةً إِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
ج – ز -غ – ش -س – خ – ط – ص – د – ث – ق – ة – إ – ذ -و -ع-ظ- ه – ي- ح – ض – ك atau dalam kalimatجُزَّ غَشَّ سَاخِطٍ صَدَثَقَةً إِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ
B. PENGERTIAN AL SYAMSIAH DAN AL QAMARIYAH
1. Al Syamsiyah
Al
Syamsiyah disebut juga Idgham Syamsiyah. Dikatakan Idgham Syamsiyah karena suara Alif
lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah
yang ada dihadapannya, sehingga suara alif lam menjadi lebur karena dimasukkan
dengan huruf Syamsiyah
tersebut.[4]
Adapun huruf syamsiyah jumlahnya ada empat belas, yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh :
التَّكَاثُرُ اَ
لثُّلُثُ اَلدّ َهْرُ اَلذِّ ْكُر
الرَّ حْمنُ اَلسَّمَاءِ
اَلنَّعِيْمِ اَلشَّيْطنُ
2.
Al Qamariyah
Al
qamariyah disebutjuga Izhar Qomariyah. Al Qamariyah harus dibaca jelas dan
terang. Alif Lam yang
dirangkaikan dengan salah satu huruf Qamariyah
maka Alif Lam harus
dibaca jelas. Adapun huruf Qamariyah jumlahnya
ada empat belas, yaitu :
ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و غ ه ء ي ا
Contoh :
اَلْاَحَدُ
اَلْحَمْدُ اَلمَقَابِرُ
اَلْيَقِيْنِ اَلهُدَى
اَلجَحِيْمِ
اَلقَارِعَةَ اَلْفُرْقَانَ
اَلْغَفُوْرُ اَلْكُفْرَ
- perbedaan al – syamsiyah dan al qamariyah
1)
Al Syamsiyah
Penulisan Al Syamsiyah menggunakan tanda tasydid (ﹽ) pada huruf Syamsiyah
yang berada di depan Alif Lam.[5]
Contoh :اَلذِّكْرُ
اَلتَّكَاثُرُ اَلثُّلُثُ
2)
Al Qamariyah
Penulisan Al Qamariyah memakai tanda sukun (ﹿ) pada huruf lam Contoh :
اَلْاَحَد اَلْحَمْدُ اَلقَارِعَةَ
b. menerapkan bacaan al syamsiyah dan al qamariyah
Bacalah Q.S. Aduha ayat 1 – 11 dengan benar. Perhatikan dengan seksama pada
bacaan yang terdapat Al- Syamsiyah dan
Al – Qamariyah.
وَالضُّحَى (١)وَاللَّيْلِ إِذَا
سَجَى (٢)مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى (٣)وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ
الأولَى (٤)وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى (٥)أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا
فَآوَى (٦)وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى (٧)وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى (٨)فَأَمَّا
الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ (٩)وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ (١٠)وَأَمَّا
بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (١١)
C.
PENGGUNAAN HARAKAT DALAM KALIMAT DAN PENGGUNAAN TANWIN
DALAM KALIMAT
1. PENGGUNAAN HARAKAT DALAM KALIMAT
Harakat
merupakan tanda baca yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan
dan pengucapan huruf tersebut. Dalam membaca al-quran, wajib hukumnya
bagi mereka yang sudah akil baligh untuk menggunakan tanda baca alquran.
Harakat
digunakan untuk mempermudah cara melapazkan huruf dalam tiap ayat Al Quran bagi
seseorang yang baru belajar dan memahami atau mengenal tanda baca dalam membaca
dan melapazkan Al
Quran.
Tulisan Al
Quran atau yang biasa dikenal sebagai tulisan Arab sering kita temui tak hanya
pada Kitab suci Al Quran saja, namun terdapat juga pada buku cerita anak-anak,
buku pendidikan yang bernapaskan islami terdapat tulisan Arab. Walaupun dalam
penulisannya tidak menggunakan harakat, karena pada umumnya sudah mengenal dan
mengetahui huruf harakat meski tidak diberi tanda, ketika membaca akan seperti
timbul suara penekanan pada tulisan Arab tertentu terutama pada kata yang tidak
biasa digunakan guna menghindari kesalah dalam membaca.
Contoh tulisan Arab dengan berharakat :
قـُلْ ٲعُوْذ ُبـِرَبِّ ٱلنـّٰاسِdibaca
: qul a’uudzu birabbin naas
a. Macam-Macam Harakat
1.
Fathah
Fathah adalah harakat yang berbentuk
seperti garis horizontal kecil atau tanda petik ﹷ yang berada di atas
suatu huruf Arab yang melambangkan fonem (a). contonya huruf lam (ل ) diberi harakat fathah menjadi “la”
(لَ ).
Cara melafazkannya ujung lidah menempel pada dinding mulut
2. Alif Khanjariah
Tanda huruf ALif Khanjariah sama halnya
dengan Fathah, yang juga ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif
kecil (ﯛ)yang diletakkan diatas atau disamping kiri
suatu huruf Arab, yang disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang
melambangkan fonem (a) yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah
jika diikuti oleh Alif (ا) juga melambangkan fonem (-a) yang dibaca
panjang. Contohnya pada kata “laa” (لاَ) dibaca dua harakat.
3. Kasrah
Kasrah(كسرة) adalah harakat yang membentuk layaknya
garis horizontal kecil (ﹻ) tanda baca yang diletakkan di bawah suatu
huruf arab, harakat kasrah melambangkan fonem (i).contonya huruf lam (ل) diberi harakat kasrah menjadi (li)
(لِ).Sebuah
huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf “ya” (ي ) maka akan melambangkan fonem (-i) yang
dibaca panjang. Contohnya pada kata ” lii ” ( لي) dibaca 2 harakat
4. Dammah
Dammah (ضمة) adalah harakat yang berbentuk layaknya
huruf ” waw “( wau) (و)
kecil yang diletakkan di atas suatu huruf arab (ﹹ), harakat dammah melambangkan fonem (u). Ketika
suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-u),
contonya huruf ” lam ” (ل) diberi harakat dammah menjadi
(lu) (لُ).Sebuah
huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf “waw” (و ) maka akan melambangkan fonem (-u) yang
dibaca panjang. Contohnya pada kata (luu) (لـُو).
5. Sukun ( hara’kat )
Sukun (سکون) adalah harakat yang berbentuk bulat
layaknya huruf “ha” (ه) yang ditulis di atas suatu huruf Arab. Tanda
bacanya bila ditulis seperti huruf (ﹿ) kecil yang
bentuknya agak sedikit pipih. Harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau
huruf mati dari suatu huruf, misalkan pada kata “mad” (مـَدْ) yang terdiri dari huruf mim yang
berharakat sehingga menghasilkan bunyi fathah (مَ) dibaca “ma”, dan diikuti
dengan huruf “dal” (دْ) yang berharakat
sukun yang menghasilkan konsonan atau bunyi (d) sehingga dibaca menjadi
“mad” (مـَدْ).
6. Tasydid
Tasydid atau yang disebut syaddah adalah
harakat yang bentuk hurufnya (w) yang diberi atau seperti kepala dari huruf
“sin” (س)
yang diletakkan di atas huruf arab (ﹽ)
yang letaknya diatas suatu huruf Arab. Harakat tasydid melambangkan penekanan
pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda, sebagai
contoh pada kata ( شـَـدَّةٌ)
yang berbunyi (syaddah) yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah (ش) yang kemudian dibaca (sya), diikuti
dengan huruf “dal “yang berharakat tasydid fathah ( دَّ) yang menghasilkan bunyi (dda), diikuti
pula dengan ta marbuta ( ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi
(h), sehingga menjadi (syaddah).
7. Tanwin
Tanwin(bahasa Arab: التنوين, “at tanwiin”) adalah tanda baca (diakritik) harakat
pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut
diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati. Contoh huruf alif ( (اbertemu dengan huruf tanwin (ﹲ,ﹴ,ﹰ).
An. In . Un.
8. Wasal
Wasal (bahasa
Arab: وصلة, dibaca: washlat) adalah tanda baca atau diakritik yang
dituliskan pada huruf Arab yang biasa dituliskan di atas huruf alif atau yang
disebut juga dengan Alif wasal. (ﭐ)
contoh : ﭐسم
ism
2.
PENGGUNAAN TANWIN DALAM KALIMAT
Tanwin merupakan bagian dari harakat, yaitu untuk Tanwin menurut bahasa adalah
bersuara, sedangkan tanwin
menurut istilah adalah nun za’idah
(tambahan) lagi mati yang berada di akhir kalimat isim dari segi ucapan tidak
dalam tulisan. Harakat tanwin ditulis serupa dengan harakat lain, seperti fathah dengan fathatan, kasrah dengan kasratan, dan dammah dengan dammatan.
- ـَــًـ : fathah dan fathatan;
- ـُــٌـ : dammah dan dammatan;
- ـِــٍـ : kasrah dan kasratan;
Contoh tanwin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan
mempelajari sifat-sifat huruf. tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf
adalah agar setiap huruf yang kita ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat
maupun sifatnya. Sifat huruf terbagi menjadi 2 yaitu sifat huruf yang
berlawanan dan sifat yang huruf yang tidak berlawanan (al huruf al lazimah
mudladdah dan al huruf al lazimah ghairu mudladdah).
Kemudian
dalam kaidah – kaidah dasar imla’ yang meliputi al-qomariyah dan al-syamsiyah
telah dijelaskan bahwasanya al-qomariyah yaitu harus dibaca jelas dan terang. Sedangkan al – syamsiyah yaitu suara Alif lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah yang ada dihadapannya, sehingga suara alif lam menjadi
lebur karena dimasukkan dengan huruf Syamsiyah
tersebut.
Kemudian setelah
kita mengetahui atau mempelajari tentang al huruf al lazimah mudhaladdah
penulisan al qomariah dan al syamsiah kita juga bisa mengetahui kegunaan
harakat dan tanwin dalam kalimat. Harakat digunakan untuk mempermudah
cara melapazkan huruf dalam tiap ayat Al Quran bagi seseorang yang baru belajar
dan memahami atau mengenal tanda baca dalam membaca dan melapazkan Al Quran. Sedangkan tanwin bagian dari harakat itu
sendiri
B. Saran
Kami dari kelompok empat menyarankan kepada para pembaca khususnya
Kelas E Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri
Raden Intan Lampung agar lebih teliti mengananalisis isi makalah kami. Karena
kami menyadari bahwa dalam isi makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kesalahan maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi makalah
kami yang akan datang kami terima dengan hati terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Mu’minin, Iman Saiful, Kamus Ilmu Nahwu Dan Sharaf, Jakarta:
AMZAH, 2008.
No comments:
Post a Comment